Jokowi Cari Obat Covid-19 Oseltamivir dan Favipiravir, dr. Andi Heran: 95 Persen Pasien Tidak Perlu Obat Itu

- 24 Juli 2021, 21:18 WIB
dr. Andi menilai obat yang dicari Jokowi di apotek seperti oseltamivir dan favipiravir tidak seharusnya langka di pasaran karena 95 persen pasien Covid-19 tidak perlu obat itu.
dr. Andi menilai obat yang dicari Jokowi di apotek seperti oseltamivir dan favipiravir tidak seharusnya langka di pasaran karena 95 persen pasien Covid-19 tidak perlu obat itu. /Instagram/@dr_koko28

PR BEKASI - Dokter spesialis penyakit dalam, Andi Khomeini Takdir atau yang biasa disebut dr. Andi turut menanggapi mengenai video blusukan Presiden Jokowi yang menanyakan beberapa merek obat Covid-19 ke Apotek di Bogor.

Beberapa nama obat covid-19 yang disebut Jokowi termasuk oseltamivir dan favipiravir,  dikatakan langka oleh Apoteker saat ditanya oleh presiden mengenai ketersediaannya.

Menanggapi hal itu, dr. Andi heran mengapa kedua nama obat tersebut bisa langka di pasaran, padahal menurutnya pasien Covid-19 sebagian besar tidak membutuhkan obat tersebut.

Baca Juga: Heran dengan Aksi Jokowi di Apotek, Yan Harahap: Andai Memiliki 'Strong Leadership', Adegan Ini Tak Terjadi

“Beredar video pak Jokowi nanya ke apotek stok oseltamivir dan favipiravir. Kata petugas apotiknya: langka,” cuit dr. Andi melalui akun Twitter-nya @dr_koko28 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 24 Juli 2021.

“Me: ngapain langka juga ya, 95 persen lebih pasien tidak perlu obat-obatan itu juga padahal. Kecuali kalau Covid-nya sedang-berat, mungkin baru ada tempatnya itu obat,” ucapnya.

Menurut dr. Andi, mulai 16 Juli 2021, lima organisasi profesi kedokteran di antaranya PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, dan IDAI, telah merevisi protokol tata laksana Covid-19.

Baca Juga: Kesuksesan Windy Cantika Buat Presiden Sumringah, Jokowi: Kabar Baik Datang dari Tokyo 

Sehingga, obat oseltamivir tidak lagi menjadi standar perawatan Covid-19, tetapi tetap dimasukkan sebagai terapi tambahan.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pada Jumat, 23 Juli 2021, Jokowi mendatangi salah satu apotek di Kota Bogor, Jawa Barat.

Ia menanyakan ketersedian obat Covid-19 atau vitamin seperti Oseltamivir, Favipiravir, vitamin D3 5000 IU, dan multivitamin yang mengandung zinc.

Dari empat obat yang Jokowi tanyakan, hanya dua obat yang didapatkan seperti vitamin D3 namun yang 1000 dan Megavite multivitamin.

Baca Juga: Jokowi Bingung Tak Temukan Obat Covid-19 yang Dicari Saat Blusukan ke Apotek: Terus Saya Cari ke Mana?

Jokowi pun mendapat aduan dari Apoteker bahwa beberapa obat itu sudah kosong sejak satu minggu terakhir.

Alhasil, Jokowi pun menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memberitahu bahwa empat obat Covid-19 sudah langka di pasaran.

Kemudian, Menkes mengaku akan kembali mengecek mengenai ketersediaan obat tersebut.

Namun, di beberapa apotek, obat tersebut masih tersedia bahkan bisa dilihat melalui online.

Baca Juga: Jokowi Tak Temukan Obat Covid-19 Saat Blusukan, Pandu Riono: Itu Obat Keras, Apotek Bisa Bermasalah 

Dengan demikian, dr. Andi mengatakan bahwa seharusnya obat-obat tersebut tidak perlu langka di pasaran.

“Obat-obatan ini seharusnya tidak perlu jadi langka dan mahal di pasaran,” kata dr. Andi melalui unggahan di Instagram-nya @dr_koko28 pada Kamis, 22 Juni 2021.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah