Amien Rais Pernah Akui Sulit Kendalikan Gus Dur Sebagai Presiden: Maju Kena, Mundur Kena

- 26 Juli 2021, 06:32 WIB
Mantan Jubir Gus Dur, Adhie Massardi, menegaskan tak ada masalah antara mantan Presiden Abdurrahman Wahid dengan Amien Rais.
Mantan Jubir Gus Dur, Adhie Massardi, menegaskan tak ada masalah antara mantan Presiden Abdurrahman Wahid dengan Amien Rais. /Instagram/@jaringan_gusdurians/Antara/Reni Esnir

PR BEKASI - CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah membeberkan fakta terkait peristiwa lengsernya Gus Dur dari kursi presiden pada 20 tahun lalu.

Sebagaimana diketahui, Gus Dur lengser sebagai Presiden Republik Indonesia ke-4 pada 23 Juli 2001 lalu.

Gus Dur sempat mengatakan, dalang dari peristiwa pelengserannya adalah Amien Rais dan Megawati Soekarnoputri.

"Dua. Amien Rais dan Megawati," ucap Gus Dur dalam sesi wawancara acara talkshow 'Kick Andy'.

Baca Juga: Adhie Massardi Tegaskan Tak Ada Masalah Antara Gus Dur dan Amien Rais: Itu Situasi Politik

Terkait hal tersebut, Eep Saefulloh mengatakan bahwa Amien Rais pernah bercerita tentang sulitnya mengendalikan Gus Dur secara politik.

Hal tersebut disampaikan oleh Eep Saefulloh dalam kanal YouTube Refly Harun, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 26 Juli 2021.

"Di situlah Pak Amien mengatakan 'maju kena, mundur kena'. Pak Amien merasa Gus Dur ini sangat sulit dikendalikan," kata Eep Saefulloh.

Menurut GBHN yang berlaku saat itu, Gus Dur sebagai Presiden bertanggung jawab langsung kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang diketuai Amien Rais.

Baca Juga: Humor Gus Dur saat Diminta Romo Magnis Mundur Jadi Presiden: Disuruh Mundur, Maju Saja Dituntun

Eep Saefulloh mengatakan, Gus Dur sangat sulit dikendalikan lantaran sikapnya yang berani mengubah tatanan negara yang lama.

Tidak hanya itu, Gus Dur juga dianggap sering membuat kebijakan yang cukup menghebohkan seperti salah satunya membubarkan Dewan Penerangan.

Kendati demikian, Eep Saefulloh menilai Amien Rais turut terlibat dalam permainan politik saat melengserkan Gus Dur dari jabatannya sebagai presiden.

"Benar bahwa Pak Amien pada waktu itu menjaga betul sikap demokratisnya. Tetapi, pada saat yang sama,  tentu ada kepentingan-kepentingan politik yang tidak bisa dihindari, tentu bermain," ujar Eep Saefulloh.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Amien Rais Meninggal Dunia Karena Sering Jelekkan Jokowi? Simak Faktanya

Saat setelah pelengseran tersebut, pasukan relawan berani mati berjumlah sekitar 300 ribu orang dilaporkan siap membela Gus Dur ke Jakarta.

Amien Rais, ungkap Eep Saefulloh, menegaskan bahwa pelengseran Gus Dur tersebut bukan upaya untuk meletuskan peperangan saudara.

"Pak Amien paling tegaskan pada waktu itu adalah, 'saya tak mungkin membiarkan orang NU dan Muhammadiyah bunuh-bunuhan'," tutur Eep Saefulloh.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah