PR BEKASI - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengkritik pernyataan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin terhadap Pengamat Politik Rocky Gerung.
Syahrial Nasution menilai, apa yang disampaikan Ali Mochtar Ngabalin pada Rocky Gerung sangat tidak bijak, karena merupakan bully di media sosial.
"Bang Ali Ngabalin mem-bully orang yang dia sendiri tahu kalau yang dia mau bully gak ada di medsos Twitter atau Instagram," kata Syahrial Nasution, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @syahrial_nst, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Syahrial Nasution pun menduga Ali Mochtar Ngabalin tak berpikir jernih karena otaknya terperangkap dalam tutup kepala yang dia pakai.
"Barangkali otaknya sedang terperangkap dalam tutup kepala yang sedang dia pakai," kata Syahrial Nasution.
Terakhir, Syahrial Nasution sangat menyayangkan apa yang disampaikan Ali Mochtar Ngabalin pada Rocky Gerung, mengingat dia adalah pegawai Istana.
"Aya aya wae postingan pegawai Istana, kok standarnya bullying," ujar Syahrial Nasution.
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin membalas pernyataan Rocky Gerung, yang baru-baru ini mengkritik dirinya yang kerap tampil di media untuk memberikan keterangan publik.
Ali Mochtar Ngabalin menyebut bahwa Rocky Gerung adalah tukang nyinyir, sehingga mendoakan pengamat politik tersebut cepat menikah agar sehat dan waras.
"Kita doakan professor abal-abal tukang nyinyir ini semoga cepat menikah dan berkeluarga, dengan begitu dia akan sehat dan waras," kata Ali Mochtar Ngabalin.
Meski kesal dengan kritik yang disampaikan Rocky Gerung, Ali Mochtar Ngabalin mengimbau publik untuk memaafkannya.
"Sementara kita harus maafkan dia karena otak dan hatinya ada beberapa saluran yang putus (korslet). Makanya gak tenang kalau gak nyinyir," ujar Ali Mochtar Ngabalin.
Seperti diketahui, baru-baru ini Rocky Gerung mengkritik Ali Mochtar Ngabalin yang sering tampil di media untuk memberikan keterangan pada publik.
Baca Juga: Ali Mochtar Ngabalin Doakan Rocky Gerung Cepat Menikah: Dengan Begitu Dia Akan Sehat dan Waras
Rocky Gerung mengatakan, karena Ali Mochtar Ngabalin sering tampil mewakili Istana, maka tak heran jika publik menilai wajahnya sebagai wajah pemerintahan Presiden Jokowi.
"Orang berupaya untuk cari keterangan apa yang terjadi di Istana, kenapa acakadut kayak gak ada koordinasi," ucapnya.
"Lalu orang dapat inspirasi, ya udah supaya gampang nerangin secara teoritis bahwa itu terjadi miskomunikasi segala macam. Ya udah lihat aja wajah dari seorang yang terus menerus mewakili Istana. Ya udah betul wajah saudara Ngabalin," tutur Rocky Gerung.***