Menurutnya, dalam mengambil langkah kebijakan, pemerintah selalu melibatkan beberapa pihak, termasuk tokoh, perguruan tinggi, dan ahli medis.
"Sebelum memutuskan sebuah kebijakan. Semua berdasar masukan masyarakat," kata Mahfud MD.
Terkait peningkatan disiplin dan penegakan hukum di masa pandemi Covid-19, Mahfud MD menuturkan bahwa pemerintah menghadapi dua tantangan, yakni tantangan dunia nyata dan tantangan dunia maya.
Mahfud MD pun mencontohkan tantangan dunia nyata, misalnya orang dengan sengaja merampas jenazah, orang tidak mau mengikuti protokol kesehatan Covid-19, dan sengaja berkerumun.
"Semua ada pidananya, tapi kita sepakat di bidang polhukam pengenaan hukum pidana itu merupakan ultimum remedium, yaitu tindakan terakhir setelah dilakukan langkah persuasif dan administratif," tutur Mahfud MD.
Sedangkan tantangan dunia maya, Mahfud MD mengatakan bahwa yang dihadapi pemerintah dalam penegakan disiplin di masa pandemi adalah berupa hoaks.
Oleh karena itu, Mahfud MD menilai bahwa peran tokoh agama dibutuhkan agar suasana tenang terjadi di tengah masyarakat.
"Data hoaks dari 23 Januari sampai dengan tanggal 6 Agustus 2021 sebanyak 1837 hoaks. Dari 1837 itu 284 terkait vaksin, bahwa vaksin itu berbahaya dan macam-macam," kata Mahfud MD.