Alasan Jokowi Kenakan Pakaian Adat Baduy di Pidato Kenegaraan Terungkap, KSP: Ingin Tepis Stigma Negatif

- 16 Agustus 2021, 12:05 WIB
Presiden Jokowi sampaikan pidato kenegaraan 16 Agustus 2021 dengan mengenakan pakaian adat Baduy Banten
Presiden Jokowi sampaikan pidato kenegaraan 16 Agustus 2021 dengan mengenakan pakaian adat Baduy Banten /Dok. Setkab RI

PR BEKASI - Presiden RI Joko Widodo tahun ini tampil berbeda dalam pidato kenegaraan presiden pada Senin, 16 Agustus 2021.

Jika dalam 2 tahun terakhir memakai pakaian adat dari Nusa Tenggara, kali ini Presiden Jokowi memakai pakaian adat Suku Baduy asal Lebak, Banten.

Berbagai pertanyaan pun muncul, apa yang menjadi alasan Presiden Jokowi memilih pakaian adat Suku Baduy dalam pidato kenegaraan presiden tahun ini? Kantor Staf Presiden pun memberikan jawabannya.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dengan Jokowi, Fadli Zon Pamerkan Foto Adat Baduy 27 Tahun Lalu 

KSP menilai Presiden Jokowi ingin menepis stigma negatif yang sering ditujukan terhadap Suku Baduy dengan mengenakan pakaian adatnya di kompleks parlemen, Jakarta dalam sidang tahunan MPR RI.

"Presiden mengangkat ke tingkat paling tinggi di salah satu acara kenegaraan. Hal ini dapat dimaknai sebagai cara presiden untuk menghentikan stigma dan makna negatif dari penyebutan Suku Baduy," kata Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Pembangunan Manusia Abetnego Tarigan dalam siaran pers KSP.

KSP menganggap bahwa langkah Presiden untuk menggunakan pakaian adat dan mengangkat kebudayaan Suku Baduy dalam acara kenegaraan ini merupakan suatu inisiatif yang baik dalam menekankan kebhinekaan Indonesia.

 Baca Juga: Dampingi Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR, Wapres Ma’ruf Amin Kenakan Pakaian Adat Sulawesi Barato

Suku Baduy sendiri dikenal sebagai salah satu suku pedalaman yang tetap memelihara budayanya hingga setahun pandemi covid-19, baru satu kasus positif ditemukan.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x