Meski begitu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa alasannya memakai pakaian adat Baduy karena sederhana dan nyaman.
"Busana yang saya pakai ini adalah pakaian adat Suku Baduy. Saya suka karena desainnya yang sederhana, simple dan nyaman dipakai," kata kata Presiden Jokowi saat berpidato.
Jokowi dalam pidatonya hari ini nampak mengenakan pakaian adat Suku Baduy berwarna hitam dengan lencana merah putih.
Baca Juga: Sedang Berlangsung Live Streaming Pidato Kenegaraan Presiden: Jokowi Kenakan Pakaian Adat Suku Baduy
Presiden juga mengenakan udeng kepala berwarna biru dan alas kaki sandal berwarna hitam lengkap dengan tas rajut berwarna cokelat.
Pakaian adat ini disiapkan secara pribadi oleh Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija.
Abetnego kemudian melanjutkan bahwa penyebutan Baduy sendiri disematkan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat adat sub-Sunda yang tinggal di wilayah Lebak, Banten.
Namun, penyebutan Suku Baduy cenderung mengarah pada makna peyoratif karena kaitan sejarahnya sebagai produk era kolonial Belanda.
Baca Juga: Sedang Berlangsung Live Streaming Pidato Kenegaraan Presiden: Jokowi Kenakan Pakaian Adat Suku Baduy
Para kolonial, kata dia, secara gegabah mengidentifikasi Suku Baduy layaknya suku Badawi di tanah Arab yang hidup secara nomaden dan dianggap liar.