Heboh Non Nakes Dapat Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga, Zubairi Djoerban: Jangan Terus Memperdalam Kesenjangan

- 25 Agustus 2021, 11:09 WIB
Ketua Satgas Covid-19 IDI Profesor Zubairi Djoerban soroti pihak-pihak yang memiliki kemudahan akses vaksin ketiga.
Ketua Satgas Covid-19 IDI Profesor Zubairi Djoerban soroti pihak-pihak yang memiliki kemudahan akses vaksin ketiga. /Twitter/@ProfesorZubairi

PR BEKASI – Hampir delapan bulan berjalan vaksinasi Covid-19 terus berjalan di sejumlah daerah di Indonesia.

Vaksinasi Covid-19 dimulai pada Rabu 13 Januari 2021. Orang pertama kali yang mendapatkan vaksin saat itu adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Jokowi disuntik vaksin Sinovac, yang kelak menjadi jenis vaksin yang digunakan oleh pemerintah Indonesia sebagai jenis vaksin untuk vaksinasi massal.

Baca Juga: Apa Itu Pandemic Fatigue? Simak Beberapa Tips Menghadapinya Menurut Zubairi Djoerban

Selain Presiden Jokowi, pada saat yang sama sejumlah pejabat, tokoh agama, organisasi profesi serta perwakilan masyarakat turut mengikuti vaksinasi.

Kini masyarakat umum (non nakes) pun sudah bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Masyarakat antusias untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan instansi negeri maupun swasta.

Baca Juga: Zubairi Djoerban Beberkan Cara PMI Temukan Kantong Donor Darah Terinfeksi HIV, Ternyata Ini Prosedurnya

Namun antusiasme masyarakat itu terkadang harus dibayar dengan kecewa lantaran mereka kesulitan atau tak kebagian vaksin.

Di sisi lain ternyata ada beberapa pihak memiliki akses atau kemudahan untuk mendapatkan vaksin.

Bahkan kemudahan itu terjadi untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga.

Baca Juga: Gubernur Sumbar Serahkan Mobil Dinas Barunya ke Satgas Covid-19, Zubairi Djoerban Beri Komentar Menohok

Hal ini pun disoroti oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor (IDI) Profesor Zubairi.

Melalui akun Twitternya, Zubairi Djoerban mempertanyakan hal ini.

Pasalnya di waktu yang sama kata Zubairi Djoerban masih banyak masyarakat yang belum kebagian vaksin dosis pertama.

Baca Juga: Satpol PP Sulsel Ditugaskan Awasi Dokter di RS, Zubairi Djoerban Keheranan: Biar Masuk Guinness World Records

Bagaimana bisa. Beberapa orang memiliki akses amat mudah untuk mendapatkan vaksin, bahkan vaksin dosis ketiga, sementara masyarakat berdiri dalam antrean panjang selama berjam-jam untuk dosis pertama. Itu pun kalau kebagian,” kata Zubairi Djoerban.

Zubairi Djoerban berpesan kepada mereka yang memiliki privilege untuk mendapatkan vaksin untuk menyudahi tindakannya.

Hal ini dimaksudkan untuk tidak semakin memperlebar kesenjangan antaR mereka yang sudah divaksin dan belum divaksin.

Baca Juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Divaksin Covid-19, Apa Syaratnya? Ini Penjelasan Zubairi Djoerban

Pesan: jangan terus-terusan memperdalam kesenjangan,” tutur Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ProfesorZubairi Rabu, 25 Agustus 2021.

Merujuk data di Covid.go.id, secara nasional per Rabu, 25 Agustus 2021, orang yang telah mendapatkan vaksin dosisi pertamanya sebanyak 58.468.810 dengan jumlah pertambahan di hari itu 689.094.

Sementara total yang telah divaksin dosis kedua 32.640.998 dengan jumlah pertambahan di hari tersebut 594.774.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x