Network
PR BEKASI - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie turut menyayangkan pembagian sembako atau bingkisan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Cirebon yang malah menimbulkan kerumunan dan menjadi sorotan.
Jimly Asshiddiqie juga miris melihat terdapat warga sampai harus turun ke selokan air demi mendapat bingkisan dari Jokowi tersebut.
Bahkan, Jimly Asshiddiqie menilai seharusnya kegiatan pembagian sembako atau bingkisan dengan cara seperti itu sebaiknya tidak dilakukan lagi kedepannya.
Kritiknya terkait pembagian sembako tersebut, Jimly Asshiddiqie ungkapkan melalui akun Twitter pribadinya @JimlyAs, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Kamis, 2 September 2021.
“Seharusnya orang-orang dekat memberi masukan agar praktik begini dihentikan,” ucap Jimly Asshiddiqie.
Pasalnya, ia merasa pembagian sembako dengan cara seperti itu lebih banyak menimbulkan kerugian ketimbang manfaatnya.
“Mudaratnya jauh lebih besar daripada manfaatnya,” ungkap Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) tersebut.
Seperti diketahui, bagi-bagi sembako tersebut dilakukan saat Presiden Jokwi berkunjung ke sejumlah wilayah di Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa 31 Agustus 2021 lalu.
Di antara tujuan dari Kunjungan ke Cirebon tersebut ialah guna meninjau vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah di sana.
Usai kegiatan tersebut usai, warga pun begitu antusias berjajar agar bisa melihat langusung Jokowi dari dekat.
Dalam kesempatan itu lah, kemudian Jokowi membagikan bingkisan kepada warga yang berada di sana.
Akan tetapi, tingginya antusiasme masyarakat sekitar untuk mendapatkan bingkisan tersebut, justru malah menimbulkan kerumunan bahkan berujung terjadinya kericuhan.
Hal ini lah kemudian yang menjadi sorotan banyak pihak lantaran kondisi Indonesia sekarang yang masih harus berjuang melawan pandemi Covid-19.
Selain itu, momen sejumlah warga sampai harus masuk ke selokan usai adanya bingkisan yang jatuh ke sana juga menjadi sorotan.***
