PR BEKASI - Politisi Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Ketua Komisi Penyiaraan Indonesia (KPI), Agung Suprio terkait Saipul Jamil.
Seperti yang diketahui, kemunculan Saipul Jamil di stasiun televisi pasca bebas dari penjara menuai polemik.
Pasalnya, Saipul Jamil pernah tersandung kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Baca Juga: Ketua KPI Buka Suara Soal Glorifikasi Terhadap Saipul Jamil: Bisa Tampil untuk Kepentingan Edukasi
Menanggapi polemik tersebut, Ketua KPI memperbolehkan Saipul Jamil untuk tampil di televisi.
Namun, Saipul Jamil hanya diperbolehkan tampil dalam acara TV yang memuat edukasi bahaya predator.
"Kita buat surat, kita mengecam glorifikasinya, enggak boleh. Yang kedua, dia bisa tampil untuk kepentingan edukasi, misal dia hadir sebagai bahaya predator," katanya saat menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier pada Kamis, 9 September 2021.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean menilai pernyataan Ketua KPI sebagai hal yang blunder dan terkesan bodoh.
"Pernyataan seperti ini adalah blunder dan terkesan bodoh. Mana mungkin iblis disuruh menjadi malaikat? Tapi kalau diminta pura2 malaikat tentu iblis mau," tutur dia.
"Kalau mau menceritakan atau edukasi bahaya predator, korbanlah yg harus dmunculkan bukan pelaku. Ini sesat nalar KPI nya..!!" katanya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter-nya pada Jumat, 10 September 2021.
Baca Juga: Ramai Petisi Boikot Saipul Jamil Tampil di TV, Farhan: Layak Disambut Positif dan Didukung
Sebelumnya, Saipul Jamil menuai sorotan usai disambut meriah bak pahlawan oleh para penggemarnya.
Saipul Jamil juga mendapatkan tawaran untuk mengisi sejumlah acara TV dari beberapa stasiun televisi.
Glorifikasi terhadap Saipul Jamil menuai kekhawatiran publik. Bahkan, petisi boikot terhadap Saipul Jamil kian marak digaungkan.***