Viral! Surat Terbuka untuk Nadiem Makarim, Sepatu Lusuh Jadi Bukti Kisah Guru Honorer Tua yang Gagal Tes PPPK

- 17 September 2021, 17:50 WIB
Tangkapan layar potongan surat terbuka dari pengawas ruang PPPK yang bernama Novi Khassifa ditujukkan kepada Mendikbudristek, Nadiem Makarim terkait guru honorer tua yang gagal tes PPPK beserta sepatu lusuhnya.
Tangkapan layar potongan surat terbuka dari pengawas ruang PPPK yang bernama Novi Khassifa ditujukkan kepada Mendikbudristek, Nadiem Makarim terkait guru honorer tua yang gagal tes PPPK beserta sepatu lusuhnya. /Facebook/Bintu Nahl

 

PR BEKASI – Viral di media sosial surat terbuka yang ditujukkan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Surat terbuka itu ditulis oleh pemilik akun Facebook bernama Bintu Nahl pada 14 September 2021.

Unggahan yang disertai foto dari sepatu lusuh milik peserta guru honorer tua yang turut mengikuti tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) itu sudah ribuan kali dibagikan.

Diketahui, surat terbuka yang ditujukkan kepada Nadiem Makarim itu ditulis oleh pengawas ruang PPPK yang bernama Novi Khassifa, TUK SMKN 1 PRAYA, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Viral Video Bocah Santri Pulang Pesantren Menangis Histeris Saat Sampai Dirumah, Ternyata Ayahnya Meninggal

Dalam suratnya, ia menyoroti sepatu lusuh milik peserta PPPK yang merupakan guru honorer yang sudah berumur.

Menurutnya, meski sepatu tersebut sudah lusuh tetapi sepatu itu telah menjadi saksi bagi guru honorer tersebut yang sudah bertahun-tahun dipakai untuk mendidik dan mengajarkan anak-anak di pelosok negeri.

Pada saat datang untuk tes PPPK, pemilik sepatu lusuh yang merupakan bapak-bapak itu juga memakai pakaian putih lusuh dan celana hitam yang warnanya sudah tidak agi hitam pekat karena pudar.

Kemudian, dalam suratnya meski gaji guru honorer tidak cukup untuk menghidupi bapak tersebut tetapi ia tetap semangat untuk menjadi tenaga pengajar.

Baca Juga: Viral Aksi Pemotor 'Keras Kepala', Terobos Jalan Basah yang Baru Selesai Dicor, Netizen Ikut Geram

Gaji di bawah lima ratus ribu sungguh tak cukup untuk makan sebulan. Apalagi untuk membeli sepatu,” isi dalam surat terbuka yang ditulis oleh Novi Khassifa, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Jumat, 16 September 2021.

Karena gaji menjadi guru honorer tidak mencukupi akhirnya, bapak tersebut mencari penghasilan tambahan sebagai pekerja serabutan.

Dengan adanya program PPPK ini menurutnya adalah sebuah secercah harapan untuk guru honorer tua seperti pemilik sepatu lusuh itu.

Akan tetapi, yang menjadi masalah besar bagi guru honorer tua sepertinya adalah kurangnya pemahaman dalam menggunakan komputer.

Baca Juga: Viral Kisah Haru Guru Honorer di Karawang, Derita Stroke hingga Dibopong Suami demi Ikut Tes PPPK

Soal-soal yang membuat beliau terseok-seok ketika memegang mouse dan membuat kepalanya pening. Akhirnya, PASSING GRADE pun tak diraih,” ujarnya.

Gagal dalam tes PPPK membuatnya menangis dan diam seribu bahasa ketika melihat nilai yang terpampang jelas di layar monitor.

Meski gagal dalam tes PPPK karena kurangnya pemahaman mengenai teknologi, Novi Khassifa mengingatkan kalau guru honorer tua sepertinya sudah mampu mencerdaskan anak bangsa.

Dengan begitu, Novi Khassifa menyatakan dalam suratnya kalau sudi kiranya Nadiem Makarim memberikan keringan untuk melihat guru honorer tua pemilik sepatu lusuh itu untuk menikmati masa tuanya dan kehidupan yang layak.

Tak usah diperumit. Jika tidak ada kebijakan untuk mengangkat derajat mereka, setidaknya di surga besok sepatu ini akan menjadi saksi bahwa ilmu yang beliau ajarkan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan umat,” kata Novi Khassifa, ditulis dengan beruraian air mata.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x