"Kemana suaranya para aktivis HAM dan aktivis perempuan? Kenapa ketika saudara sebangsanya dibunuh dan diperkosa secara brutal, mereka diam? Namun ketika aparat negara menumpas para pelaku (KKB di Papua), mereka teriak soal HAM?," katanya.
Sebelumnya, diketahui teroris Kelompok KKB di Papua telah membakar sebuah puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Jumat, 17 September 2021.
Tak hanya membakar puskesmas, mereka juga secara biadab telah melecehkan seorang tenaga kesehatan perempuan hingga tewas yang setelah itu mereka tending ke bawah jurang.
Diketahui, aksi biadab tersebut telah diakui oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) sebagai perbuatan mereka.
Bambang Soesatyo mengatakan tidak ada alasan lagi bagi TNI dan Polri untuk menumpas teroris KKB di Papua setelah insiden tersebut.
Pasalnya, teroris KKB di Papua sudah menyasar berbagai lapisan masyarakat untuk dijadikan korban kekejaman mereka mulai dari masyarakat biasa, TNI-Polri, hingga yang terbaru adalah tenaga kesehatan.
“Sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki,” kata Bambang Soesatyo.
Dirinya juga meminta Pemerintah menurunkan empat matra terbaiknya selain Brimob Polri untuk menumpas teroris KKB di Papua.