Komentari Permintaan Maaf Deddy Corbuzier Soal Santri Tutup Telinga, Refly Harun: Harus Jadi Pembelajaran

- 19 September 2021, 20:14 WIB
Refly Harun komentari permintaan maaf Deddy Corbuzier soal santri tutup telinga.
Refly Harun komentari permintaan maaf Deddy Corbuzier soal santri tutup telinga. /ANTARA/Wahyu Putro A

PR BEKASI - Pakar Tata Hukum Negara Refly Harun menanggapi permintaan maaf Deddy Corbuzier terkait komentarnya soal santri tutup telinga.

Mendengar permintaan maaf dari Deddy Corbuzier, Refly Harun mengatakan wajar-wajar saja melihat ini.

"Namanya orang minta maaf masa kita tidak maafkan. Namanya orang minta maaf harus wajar-wajar saja melihat ini," kata Refly Harun.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Minta Maaf Soal Santri Tutup Kuping dan Akui Harus Banyak Belajar: Bodoh Banget Memang

"Dan memang harusnya menjadi pembelajaran bagi kita semua," sambungnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 19 September 2021.

Dia mengatakan bahwa di ruang media sosial seringkali ditunjukkan keakraban antara satu, dua, atau tiga orang.

Dan tanpa sadar terjadi komunikasi saling menjawab komentar antara mereka di media sosial.

Baca Juga: Minta Maaf Komentari Santri Tutup Kuping Saat Dengar Musik, Deddy Corbuzier: Saya Goblok

Sementara ruang media sosial sendiri disaksikan oleh banyak orang, terutama untuk publik figur layaknya Deddy Corbuzier, yang memiliki jutaan penonton di kanalnya.

Refly Harun mengharapkan ini bisa menjadi sebuah renungan bahwa seringkali orang menjadikan media sosial sebagai ruang pribadi.

"Jadi namanya orang minta maaf ya kita maafkanlah," tuturnya.

"Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran dan juga memang, buat kita semua," lanjutnya.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Diyakini Akan Baik-baik Saja Meski Diboikot, Bossman Sontoloyo: Enggak Akan Ada yang Bisa Niru

Dia mengatakan untuk tidak mudah sinis dengan kelompok atau anak-anak yang tengah berusaha menjadi santi dengan baik.

Atau juga pada mereka yang memilih jalan tersendiri dan diyakini.

Menurutnya, seringkali orang memandang kebahagiaan hanya bersifat materialistik.

"Kadang-kadang orang menganggapnya, bahagia itu barangkali kalau ada secara materialistik apa yang bisa terlihat," ujarnya.

Baca Juga: Diaz Hendropriyono Bandingkan Santri Anti-musik dengan Penari Perut, Komentar Deddy Corbuzier Jadi Sorotan

Dia menyampaikan bisa jadi itu menjadi kebahagiaan bagi sebagian orang, tetapi bagi para santri berbeda lagi pandangannya.

"Apalagi kalau dikembalikan pada ayat-ayat suci, sepanjang yang saya tahu," ujarnya.

Refly Harun mengungkapkan orang paling bahagia adalah mereka yang senantiasa bersyukur, dan paling kaya mereka yang merasa cukup.

"Jadi kalau kita tidak pernah bersyukur kita pasti merasa tidak bahagia karena kita merasa kurang," tandasnya.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x