Muhammadiyah Ajak Sudahi Polemik G30S PKI: Memang Pahit, Tapi Itu Obat Sembuhkan Luka Sejarah

- 6 Oktober 2021, 18:57 WIB
Abdul Mu'ti berpendapat bahwa selain wajib dirawat, Indonesia juga perlu diruwat, mengingat kondisi demokrasi sedang tidak baik-baik saja.
Abdul Mu'ti berpendapat bahwa selain wajib dirawat, Indonesia juga perlu diruwat, mengingat kondisi demokrasi sedang tidak baik-baik saja. /Twitter.com/@Abe_Mukti

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Berkoar TNI Disusupi PKI, Tsamara Amany: Apa Gak Bosan Isu Ini Dimainkan Terus?

"Hampir semua bangsa di dunia memiliki sejarah kelam. Bukan suatu aib. Diperlukan kesadaran kebangsaan dan kebesaran jiwa untuk mengambil kebenaran sejarah," ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Abdul Mu'ti, persatuan dan masa depan bangsa dapat terobati.

"Memang pahit. Tapi, itulah obat yang menyembuhkan luka sejarah untuk persatuan dan masa depan bangsa," tuturnya.

Pada penutupnya, Abdul Mu'ti menegaskan Pancasila sebagai dasar negara yang harus dilindungi dari paham yang berbahaya.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Sebut Gatot Nurmantyo Bikin Gaduh Soal Isu PKI Susupi TNI: Terus Aja Nuduh

"Kalau kita sepakat Pancasila sebagai dasar negara, semua paham yang bertentangan dan berpotensi melemahkan atau mengganti Pancasila, apa pun itu, tidak bisa dipandang sebelah mata," ucapnya.

Untuk informasi tambahan, Gatot Nurmantyo sebelumnya mengungkap bahwa ada indikasi tubuh TNI disusupi paham komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Paham komunis dan PKI ini, ungkap Gatot, masih ada sampai saat ini meski selalu dibantah oleh berbagai pihak.

Menurut Gatot, bukti nyata PKI ada di tubuh TNI adalah hilangnya patung tokoh nasional di Museum Dharma Bhakti.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x