Muhammadiyah Ajak Sudahi Polemik G30S PKI: Memang Pahit, Tapi Itu Obat Sembuhkan Luka Sejarah

- 6 Oktober 2021, 18:57 WIB
Abdul Mu'ti berpendapat bahwa selain wajib dirawat, Indonesia juga perlu diruwat, mengingat kondisi demokrasi sedang tidak baik-baik saja.
Abdul Mu'ti berpendapat bahwa selain wajib dirawat, Indonesia juga perlu diruwat, mengingat kondisi demokrasi sedang tidak baik-baik saja. /Twitter.com/@Abe_Mukti

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut PKI Ada di Tubuh TNI, Yunarto Wijaya: Kasian Amat Pensiunnya Kayak Begitu

pernyataan Gatot Nurmantyo soal adanya paham PKI di tubuh TNI disampaikan dalam webinar yang digelar pada Minggu, 26 September 2021.

Gatot mengatakan, seharusnya terdapat diorama yang menggambarkan suasana saat 1 Oktober 1965 atau beberapa jam setelah enam Jenderal dan perwira muda TNI AD diculik PKI.

Seharusnya, lanjut Gatot, ada patung Presiden Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Pangkostrad di Museum Dharma Bhakti.

Selain patung Soeharto, patung lain yang disinggung Gatot adalah patung Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhie Wibowo dan Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution.

Baca Juga: Amien Rais Ingatkan Bahaya Komunis dan PKI: Nyawa Manusia Tak Lebih Penting dari Nyawa Marmut

Di sisi lain, Kapten Kostrad Kolonel Inf Haryantana membantah Kostrad mempunyai ide untuk membongkar patung-patung tersebut.

Ia mengungkap, pembongkaran tersebut merupakan inisiatif dari Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution yang merupakan Pangkostrad ke-34.

Azmyn juga diketahui merupakan orang yang membuat patung-patung tersebut.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x