"Karena Bu Risma punya rekam jejak di Surabaya. Beliau sebelumnya Kepala Dinas Kebersihan Surabaya, punya portofolio, punya prestasi, punya kapasitas," tutur Faldo Maldini.
Lebih lanjut, Faldo Maldini menuturkan bahwa kehidupan Tri Rismaharini tidak hanya sekadar marah-marah saja, karena dia juga bisa tertawa dan menangis.
"Enggak semua marah-marah hidupnya Bu Risma. Bu Risma bisa sedih, bisa menangis. Dia juga pernah ketawa sama stand up comedian, Panji dan Ernest Prakasa. Ini manusiawi," tutur Faldo Maldini.
Baca Juga: Aria Bima Nilai Aksi Marah-marah Mensos Risma Sangat Efektif: Buktinya Surabaya Kotanya Tertata
Oleh karena itu, Faldo Maldini menilai aksi marah-marah Tri Rismaharini adalah sesuatu yang manusiawi.
"Ini soal gaya saja. Jadi setiap orang punya gaya dan punya solusinya sendiri. Seperti Bu Risma marah, solusinya terlaksana, permasalahan terselesaikan, dan beliau minta maaf kepada yang tersinggung," tutur Faldo Maldini.
Faldo Maldini juga menyebut bahwa aksi marah-marah Tri Rismaharini tidak bermaksud untuk menyakiti orang,
"Fokusnya beliau itu bukan dalam rangka menyakiti. Bu Risma itu sudah dapat Bung Hatta Anti-Corruption Award, bukan karena marah-marah, tapi bikin sistem antikorupsi di Pemkot Surabaya," tuturnya.
"Bu Risma termasuk pemimpin perempuan yang sangat berpengaruh bukan karena marah-marah, tapi karena bekerja dengan baik," ujar Faldo Maldini.