Network
PR BEKASI - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini turut memberikan tanggapan terkait
dugaan korupsi pembelian tanah di beberapa lokasi, untuk Program Rumah DP 0 Rupiah Pemprov DKI Jakarta oleh BUMD DKI Jakarta, yang dilakukan oleh Dirut Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontoan.
Faldo Maldini menduga bahwa pihak yang terlibat dalam tindak pidana korupsi itu bukan orang sembarangan, mengingat uang yang dikorupsi memiliki jumlah yang sangat besar.
"Ini uang besar, enak sekali, maknyus. Kami yakin yang terlibat bukan pemain kacangan. Ada sekitar Rp3,3 triliun dalam tiga tahun penyertaan modal daerah di BUMD DKI Jakarta Sarana Jaya, yang Dirutnya baru saja diangkut KPK sebagai tersangka," kata Faldo Maldini, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @FaldoMaldini, Senin, 8 Maret 2021.
Ini uang besar, enak sekali, maknyus. Kami yakin yang terlibat bukan pemain kacangan. Ada sekitar Rp 3,3 triliun dlm tiga tahun penyertaan modal daerah di BUMD DKI Jakarta Sarana Jaya, yang dirutnya baru saja diangkut KPK sbg tersangka.https://t.co/4daqjtGhhL— Faldo Maldini (@FaldoMaldini) March 8, 2021
Baca Juga: Kecam Adanya KLB Partai Demokrat, Mardani Ali Sera: Jelas Melanggar Etika dan Pelecehan Hukum
Faldo Maldini mengatakan, rincian modal daerah di BUMD DKI Jakarta Sarana Jaya adalah APBD 2019 sebesar Rp1,4 triliun, APBD-P 2020 sebesar Rp900 miliar, dan APBD 2021 sebesar Rp1 triliun.
"Bayangkan permainan uang besar ini, tentunya diatur oleh orang-orang kuat, yang tentunya punya link ke lingkaran kekuasaan Ibu Kota," ujar Faldo Maldini.
Oleh karena itu, Faldo Maldini meminta KPK untuk membongkar kasus tersebut sampai ke akar-akarnya, termasuk memeriksa seluruh jajaran Sarana Jaya.
