Peneliti Indonesia Kembangbiakkan Nyamuk 'Baik' Wolbachia untuk Perangi Nyamuk Demam Berdarah

- 3 November 2021, 15:14 WIB
Para peneliti di Indonesia mengembangbiakkan nyamuk baik untuk memerangi nyamuk demam berdarah atau DBD.
Para peneliti di Indonesia mengembangbiakkan nyamuk baik untuk memerangi nyamuk demam berdarah atau DBD. /REUTERS/Dwi Oblo

 

PR BEKASI - Para peneliti di Indonesia telah menemukan cara untuk memerangi nyamuk pembawa penyakit demam berdarah.

Dengan mengembangbiakkan spesies serangga pembawa sejenis bakteri yang mencegah virus seperti demam berdarah tumbuh di dalamnya.

Wolbachia adalah bakteri umum yang terjadi secara alami pada 60 persen spesies serangga, termasuk beberapa nyamuk, lalat buah, ngengat, capung dan kupu-kupu.

Menurut penelitian dari Program Nyamuk Dunia (WMP) nirlaba, bakteri tersebut tidak ditemukan pada nyamuk Aedes aegypti yang merupakan pembawa penyakit demam berdarah.

Baca Juga: Laporkan Dua Peneliti ICW, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Jalani Pemeriksaan

“Prinsipnya kami membiakkan nyamuk yang 'baik' itu,” kata Purwanti selaku kader komunitas WMP, dikutip Pkiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 3 November 2021.

"Nyamuk pembawa demam berdarah akan kawin dengan nyamuk pembawa Wolbachia, yang akan menghasilkan nyamuk Wolbachia yaitu nyamuk 'baik'," katanya.

"Jadi meskipun menggigit orang, itu tidak akan mempengaruhi mereka," tambahnya.

Sejak 2017, sebuah studi bersama yang dilakukan oleh WMP di Universitas Monash Australia dan Universitas Gadjah Mada Indonesia telah melepaskan nyamuk Wolbachia yang dibiakkan di laboratorium di beberapa 'zona merah' demam berdarah di kota Yogyakarta.

Baca Juga: Atmosfer Perlahan Mulai Kehilangan Oksigen, Peneliti: Bumi Sedang Menuju Tanda-tanda Kiamat

Hasil percobaan, yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine pada Juni, menunjukkan bahwa menyebarkan nyamuk dengan Wolbachia mengurangi kasus demam berdarah sebanyak 77 persen dan rawat inap hingga 86 persen.

“Kami yakin dengan teknologi ini, terutama untuk daerah di mana nyamuk Aedes aegypti adalah faktor (infeksi) yang paling bertanggung jawab,” kata ketua peneliti WMP Adi Utarini.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi dengue global telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Dengan sekitar setengah dari populasi dunia yang sekarang berisiko terkena infeksi dengue.

Baca Juga: Seperti Terminator, Peneliti Ciptakan Tuhan Buatan yang Dapat Sebabkan Kiamat

Selain itu juga diperkirakan ada sekitar 100-400 juta infeksi dilaporkan setiap tahunnya.

Beberapa keluarga yang menjadi relawan program WMP mengatakan bahwa anaknya pernah terinfeksi DBD.

"Ketiga anak saya terinfeksi DBD dan dirawat di rumah sakit," kata Sri Purwaningsih.

Dia juga selalu berharap agar desanya bisa tetap sehat dan bersih.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah