PR BEKASI - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid, mengatakan bahwa partainya siap merangkul Ganjar Pranowo untuk berduet dengan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.
Namun hal tersebut akan dilakukan Golkar jika PDIP tidak mencalonkan Ganjar sebagai capres atau cawapresnya di 2024.
Menanggapi hal tersebut, pakar hukum tata negara Refly Harun mengakui bahwa Pilpres 2024 akan lebih baik dari yang sebelumnya jika hal tersebut terjadi.
Dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, dirinya menolak untuk mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah langkah serius dari Golkar karena bukan disampaikan oleh Airlangga.
"Justru dalam konteks ini tidak mungkin yang bicara adalah Airlangga, karena kalau dia yang berbicara sementara masih punya kepentingan untuk menjadi calon kan jadi tidak elok," tuturnya.
Maka dari itu Refly Harun yakin bahwa ini merupakan sinyal yang serius dari Partai Golkar.
Partai Golkar, menurutnya, memang membutuhkan orang dengan elektabilitas tinggi untuk dirangkul.
Golkar, kata Refly Harun, merupakan partai yang paling fleksibel karena partai ini dipersepsikan bukan sebagai partai ideologis.