Golkar Bakal Rebut Ganjar Jika Ditendang dari PDIP, Refly Harun Yakin Pilpres 2024 Lebih Baik

- 16 November 2021, 17:16 WIB
Begini komentar Refly Harun soal Golkar yang akan merangkul Ganjar di Pilpres 2024 jika ditendang dari PDIP.
Begini komentar Refly Harun soal Golkar yang akan merangkul Ganjar di Pilpres 2024 jika ditendang dari PDIP. /Instagram ganjar_pranowo

PR BEKASI - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid, mengatakan bahwa partainya siap merangkul Ganjar Pranowo untuk berduet dengan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.

Namun hal tersebut akan dilakukan Golkar jika PDIP tidak mencalonkan Ganjar sebagai capres atau cawapresnya di 2024.

Menanggapi hal tersebut, pakar hukum tata negara Refly Harun mengakui bahwa Pilpres 2024 akan lebih baik dari yang sebelumnya jika hal tersebut terjadi.

Dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, dirinya menolak untuk mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah langkah serius dari Golkar karena bukan disampaikan oleh Airlangga.

Baca Juga: PDIP Pertahankan Presidential Threshold Agar Puan Maju di Pilpres 2024, Refly Harun Sebut Pemimpin Berdosa

"Justru dalam konteks ini tidak mungkin yang bicara adalah Airlangga, karena kalau dia yang berbicara sementara masih punya kepentingan untuk menjadi calon kan jadi tidak elok," tuturnya.

Maka dari itu Refly Harun yakin bahwa ini merupakan sinyal yang serius dari Partai Golkar.

Partai Golkar, menurutnya, memang membutuhkan orang dengan elektabilitas tinggi untuk dirangkul.

Golkar, kata Refly Harun, merupakan partai yang paling fleksibel karena partai ini dipersepsikan bukan sebagai partai ideologis.

Baca Juga: Tak Ingin Asal Pilih Capres dalam Pilpres 2024, PDIP: Keputusan Ada di Megawati

"Sehingga kanan kiri oke, bisa melambai ke kanan dan bisa juga melambai ke kiri," ucapnya.

Refly Harun pun menilai bahwa Airlangga tidak memasang harga mati untuk harus menjadi calon presiden di Pilpres 2024.

Oleh karena itu orang-orang non partai atau orang-orang tidak terpakai di partai dengan elektabilitas tinggi akan sangat menguntungkan Golkar.

"Anies Baswedan yang tidak memiliki partai politik dan Ganjar pun akan bernasib sama jika dia dibuang oleh PDIP, kedua sosok ini akan sangat menguntungkan Golkar," tuturnya.

Baca Juga: Sentil Kader PDIP Klaim Hasil Kerja Anies Baswedan Cuma Patung Sepeda, Musni Umar: Sudah Buta

Maka menurutnya, ini bukan sekadar main-main atau omongan semata, dirinya yakin ini merupakan manuver yang telah Golkar mulai.

Sebenarnya, kata Refly Harun, Golkar dirayu juga oleh NasDem yang menginginkan bahwa calon presidennya berdasarkan hasil konvensi partai mereka.

Namun Refly Harun yakin bahwa Airlangga juga tidak akan menunggu hasil konvensi partai kalau ada Anies dan Ganjar.

"Airlangga tentu dalam konteks ini berpikir 'ngapain juga harus menunggu hasil konvensi Partai Golkar toh bisa langsung mengikat Anies atau Ganjar untuk dijadikan calon presiden maupun calon wakil presiden'," ucapnya.

Baca Juga: Imbas Nyanyian Krisdayanti Soal Gaji DPR, Ibu Aurel Hermansyah 'Kena Hukum' dari Dua Senior PDIP Ini

Dirinya pun menegaskan bahwa dalam pasar politik Pilpres yang diperhitungkan adalah sosok.

"Partai penting tapi sosok jauh lebih penting, misalnya Presiden Jokowi bukan dipandang sebagai bagian dari PDIP namun orang melihatnya lebih sebagai sosok Jokowi," tuturnya.

"Jadi dia menang bukan karena dijagokan oleh PDIP, tapi justru PDIP menang karena Jokowi, terutama 2019," sambungnya.

Maka dari itu Refly Harun menyimpulkan bahwa pertandingan Pilpres di 2024 akan semakin membaik jika hal-hal semacam ini terjadi.

Baca Juga: PDIP Tak Terima Megawati Diisukan Sakit Keras, Pelaku Penyebar Hoaks Kini Diburu Polisi

"Semakin terjadi polarisasi elit, maka akan semakin baik. Makin bisa tercapai hilangnya presidential threshold," tuturnya.

Atau paling tidak, tutup Refly harun, makin bisa tercapai calon presiden yang tidak dimonopoli oleh kekuatan tertentu saja.

"Jadi nantinya bisa bisa tripolar, tiga kekuatan, tidak bipolar seperti 2014 dan 2019," ucapnya.

Baca Juga: PDIP Bantah Rumor Megawati Soekarnoputri Jatuh Sakit: Dia Sehat, Energik

Sementara itu menurut politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, hal tersebut hanya untuk mengecek ombak saja karena yang mengatakan bukanlah Airlangga.

Menurutnya, satu-satunya keterangan Golkar yang bisa dipegang hanyalah omongan dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Karena itu, kata Hendrawan, apa yang disampaikan Nurdin Halid tidak lebih dari sekadar mencari sensasi.***

Editor: Ghiffary Zaka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah