Selain itu, menurut Reisa Broto Asmoro, angka itu juga merupakan yang terendah sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan.
"Jadi kalau kita lihat angka keterisian rumah sakit, itu masih rasional," ujarnya.
Baca Juga: Asal-usul Covid-19 Semakin Terungkap, Dokumen yang Bocor Sebut Sampel Virus Dikirim ke Wuhan
Menurutnya, Indonesia bisa mencapai angka tersebut karena testing dan tracing yang dilakukan oleh pemerintah sudah lebih luas dan melebihi standart yang ditetapkan oleh WHO.
Ia mengatakan apabila sebelumnya pemerintah hanya melakukan testing 1 per 1.000 penduduk per minggu, dalam waktu dua bulan terakhir, uji tes telah dilakukan pada lebih dari 4 per 1.000 penduduk per minggu.
"Artinya, lebih kurang sebanyak 100 ribu orang telah dites per harinya," katanya.
Baca Juga: India Akan Bantu Indonesia Hadapi Ancaman Covid-19, Akui Siap Kirim 20 Juta Dosis Vaksin Novavax
Tak hanya itu, selain testing dan tracing yang terus digencarkan, bertambahnya masyarakat yang divaksinasi turut membantu menekan jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 tersebut.
Meski kasus kematian akibat virus SARS-CoV-2 terus melandai, Reisa mengimbau agar seluruh pihak untuk tidak lengah pada kondisi saat ini.
Baca Juga: Identitas Pasien Pertama Covid-19 di Wuhan Terungkap, Ternyata Penjual Makanan