Cerita Mantan Ajudan Gus Dur Alami Kisah Mistis di Istana Negara: Dia Menoleh Nggak Sama Badannya

- 20 Desember 2021, 21:12 WIB
Mantan ajudan Gus Dur, Priyo Sambadha menceritakan pengalaman horor yang dialaminya di Istana Negara.
Mantan ajudan Gus Dur, Priyo Sambadha menceritakan pengalaman horor yang dialaminya di Istana Negara. /YouTube/RJ5

PR BEKASI - Mantan ajudan dari Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Priyo Sambadha, menceritakan kisah berkaitan dengan makhluk gaib yang dialaminya di Istana Negara.

Saat itu, Priyo Sambadha yang seorang staf pribadi Gus Dur harus menemani sang presiden sampai dia benar-benar beristirahat.

Jika Gus Dur belum memasuki kamarnya untuk istirahat, maka dia pun belum bisa pergi, sedangkan Gus Dur masuk ke kamar selalu di atas jam 12 malam, dan setelah subuh akan olah raga di halaman Istana Negara.

Baca Juga: Priyo Sambadha Ceritakan Pengalaman Mistisnya di Lantai 6 Istana Negara Jakarta: Saya Shock

"Nah itu yang terjadi juga malam itu, ketika beliau sudah masuk ke kamar di Istana Merdeka kemudian saya berjalan menuju Wisma Negara di mana saya punya satu kamar di situ untuk saya tinggali," katanya.

Priyo Sambadha menyatakan kalau kamarnya ada di lantai tiga dan kondisinya saat itu sangat lelah usai bekerja, terlebih dia hanya sendirian.

Di Wisma Negara tersebut ada puluhan kamar tetapi tidak ada yang mengisinya, di sana terdapat enam lantai, dan lantai enam berisikan aula.

Baca Juga: Greysia Polii Bersyukur dan Bangga Diundang Jokowi ke Istana Negara: Ini Momen yang Tak Bisa Terlupakan

"Saya juga merinding juga karena banyak cerita, tapi saya capek, saya jalan dari Istana Merdeka kira-kira jaraknya 300 meter," tuturnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube RJ5 pada Senin, 20 Desember 2021.

Menuju Wisma Negara, dia harus melewati pohon puni yang dikatakan biasa terlihat perempuan bergelantungan sambil tertawa atau menangis.

Melewatinya, dia hanya berjalan saja sembari berdoa sekenanya, dan ketika makin dekat pohon dia tidak berani mendongak ke atas.

Baca Juga: Mengadu ke Jokowi, Guru Honorer Jalan Kaki Menuju Istana Negara Tuntut Pembayaran Gaji

"Saya bilang masa iya sih tega nakutin saya, orang capek kerja. Saya lewat memang merinding juga, auranya udah nggak enak banget," tuturnya.

Keadaan saat itu diceritakan Priyo sangat sunyi dan senyap, suasananya juga hampa, akhirnya dia bersyukur usai melewati pohon hanya merasa merinding.

Sampai di Wisma Negara, dia pun segera masuk ke lift dan memencet tombol, dan karena Istana Negara merupakan bangunan tua, sangat terasa baunya yang hingga kini masih dirasakannya.

Baca Juga: Ikut Beri Masukan Soal Pradesain Istana Negara di Ibu Kota Baru, Iwan Fals: Terserahlah Bentuknya Kaya Apa

Priyo menjelaskan bau Istana seperti bangunan lama dan agak apek walaupun dibersihkan setiap hari.

Ketika masuk lift, dia merasa seperti ada yang mengikuti dan cepat-cepat memencet kamarnya di lantai tiga.

Akan tetapi, lift tidak menuju lantai yang ditujunya, kotak besi tersebut terus menuju ke atas, dalam hati Priyo berharap tidak berhenti di lantai enam.

Baca Juga: Meski Dikritik Warganet soal Desain, Bappenas Sebut Pembangunan Istana Negara Baru Akan Rampung 2024

Dia pun terus memencet tombol lift tetapi apa daya, ternyata berhenti di lantai enam yang disebut-sebut sangat legendaris, dan di sana ada piano dan gamelan Jawa yang dikatakan sering bunyi sendiri.

Ketika sampai di lantai enam, dia terus memencet tombol berharap pintu tidak terbuka, tetapi lift tetap terbuka dan yang dilihatnya ruangan sangat gelap gulita.

Namun, karena di lift ada hiasan lampu, setidaknya masih ada sesuatu yang dapat dilihatnya seperti meja-meja bulat kosong dan kursi.

Baca Juga: Besok Perdana Menteri Jepang Berkunjung ke Istana Negara Bogor Temui Jokowi, Ada Apa?

Dia pun menelusuri lantai enam yang kosong dan ketika menengok ke arah kiri, dilihatnya perempuan duduk di salah satu meja membelakanginya.

"Dia menunduk di atas meja itu, saya bisa lihat tenguknya itu, perempuan rambutnya kuning pirang digelung ke atas dan pakai roknya bagus berenda-renda warna terang," tuturnya.

Meskipun kondisi sangat gelap tetapi matanya masih dapat melihat sekitar cukup detil karena jarak yang tidak terlalu jauh.

Baca Juga: Belasan Ribu Personel Dikerahkan untuk Amankan Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Istana Negara

Perempuan itu menangis sedih sesenggukan, seketika Priyo merasa lemas dan panik, walaupun sebenarnya tidak terlalu takut dengan makhluk gaib.

"Yang saya kuatirkan saat itu saya dipaksa untuk menyaksikan itu, dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi lagi, itu yang saya takutkan," ucapnya.

Hal yang dia khawatirkan adalah sosok tersebut menengok ke arahnya dan terlihat rupanya yang entah seperti apa, sementara tangannya masih terus memencet tombol berharap pintu menutup.

Baca Juga: Ribuan Massa Akan Kunjungi Istana Negara Hari Ini, Joko Widodo Dipastikan Tidak Ada di Tempat

Akan tetapi, hal yang dia khawatirkan terjadi, tak begitu lama perempuan itu bangun dari mejanya dan perlahan menengok ke arah Priyo diiringi suara tangisan.

"Dan seingat saya dia menoleh nggak sama badannya, menolah hanya kepalanya, saya saksikan dia mengusap air matanya dengan anggun, wajahnya cantik sekali, tipikal bule putih Eropa," ucapnya.

Akhirnya perempuan itu melihat ke arah matanya dan Priyo merasa ingin pingsan, tetapi senyum perempuan tersebut sangat manis dan cantik.

"Hanya setelah tersenyum sepersekian detik itu pintu lift menutup turun, dan terbuka di lantai tiga," tandasnya.***

Editor: Elfrida Chania S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x