11 PMI yang Tewas Tenggelam di Perairan Johor Baru Malaysia akan Diidentifikasi, 30 Lainnya Masih Hilang

- 24 Desember 2021, 10:00 WIB
Warga menguburkan salah satu warga mereka yang menjadi PMI ilegal dan tewas karena kapal tenggelam.
Warga menguburkan salah satu warga mereka yang menjadi PMI ilegal dan tewas karena kapal tenggelam. /Antara/Akhyar

PR BEKASI - Para pekerja migran Indonesia (PMI) yang tewas karena kapal tenggelam di perairan Johor Baru, Malaysia, datang di Indonesia Kamis malam, 23 Desember 2021.

Sebanyak 11 orang PMI ini tiba di Kota Batam Kepulauan Riau setelah dilakukan evakuasi oleh Satgas Operasi Misi Kemanusiaan Internasional.

Kepala Satgas Operasi Misi Kemanusiaan Brigjen Pol Krishna Murti mengabarkan mereka berhasil mengevakuasi 11 jenazah dari 21 korban yang ditemukan.

Baca Juga: Malaysia Cabut Larangan Pekerja Migran dan Kembali Buka Wisata untuk Turis Asing

"Saya berada di Batam dan baru saja mendarat di Pelabuhan. Perjalanan laut dari Malaysia dalam rangka evakuasi jenazah 11 warga Indonesia dari 21 korban kecelakaan kapal ilegal yang mengangkut warga Indonesia berusuha menyelundup ke Malaysia," katanya.

"Sekarang sedang proses penurunan jenazah dari kapal Pol Airut Laksamana," sambungnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Instagram-nya.

Dia menyampaikan jenazah ini nantinya akan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepulauan Riau guna dilakukan proses identifikasi.

Baca Juga: Akibat Kebijakan Joe Biden, Ribuan Migran yang Terdampar di Meksiko Diculik, Diperkosa, dan Diperdagangkan

Krishna Murti memaparkan bahwa tim DVI Polri yang terdiri dari dokter forensik, ahli DNA, patologi forensik, dan ahli sidik jari akan melaksanakan re-eksaminasi.

"Kemudian akan dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau di Batam. Jadi setelah ini akan ada lanjutan proses identifikasi," ujarnya.

Setelah proses tersebut, identitas korban akan diumumkan, dan untuk sementara ini masih ada sekitar 30 orang yang belum ditemukan.

Baca Juga: Pekerja Migran Asal Pati Alami Kebutaan Setelah Disiksa Majikannya di Singapura

Selain itu, 13 WNI yang selamat dari kecelakaan kapal tersebut saat ini masih berada di Malaysia.

Krishna Murti menegaskan bahwa pihaknya akan berusaha keras untuk mengungkap insiden pengiriman PMI ilegal ke Malaysia ini.

Di sisi lain, Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI Irjen Pol Achmad Kartiko menyampaikan, pihaknya akan memberikan fasilitas pemulangan jenazah sampai ke daerah asal masing-masing.

Baca Juga: Temukan 3 Penampungan Ilegal Calon Pekerja Migran di Cirebon, Kepala BP2MI Menitikkan Air Mata

"Atas nama kepala badan dan jajaran, menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini," katanya.

"Memakan korban jiwa 21 orang meninggal dunia, 30 hilang, dan 13 selamat akan ditangani secara hukum oleh pihak imigrasi Malaysia," ujarnya lagi.

Achmad Kartiko menyatakan perang kepada sindikat penempatan PMI ilegal ini, menurutnya tidak boleh terjadi kekalahan pada negara dalam menghadapi sindikat, mafia, jaringan, dan pelaku yang terlibat.

"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah, bersama tokoh masyarakat dan pemerintah memerangi penempatan PMI ilegal," tandasnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA Instagram @krishnamurti_bd91


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x