Network
PR BEKASI- Polrestabes Medan telah melakukan penangkapan tersangka pemukulan terhadap remaja di Medan Sumatera Utara.
Dalam konferensinya Polrestabes Medan, menghadirkan tersangka berinisial H (45) dan orang tua korban.
H menyebut bahwa aksi kekerasan yang dilakukannya terjadi lantaran korban tidak sopan.
Baca Juga: 10 Manfaat Pisang Bagi Ibu Hamil, Salah Satunya Menurunkan Peluang Bayi Lahir Cacat
Atas pengakuan tersangka, lantas ibu korban langsung membantahnya.
Menurut penuturan ibu korban yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari tayangan media sosial @kabarnegri Minggu, 26 Desember 2021, alasan tersangka H tak sesuai apa yang dialami anaknya.
Ibu korban menyebut, anaknya justru telah sopan kepada tersangka, namun tersangka langsung melakukan kekerasan dengan penamparan dan menendang.
Baca Juga: DATA TERBARU Covid-19 Indonesia Pagi Ini Minggu 26 Desember 2021, Kasus Aktif Kembali Bertambah
Selain itu ibu korban juga membeberkan tersangka H mengeluarkan kata-kata kasar terhadap anaknya.
"Tak hanya memukul anak saya, tapi juga berkata kasar kepadanya, kata-kata kotor ngatain anjing," kata ibu korban sambil menangis.
Menurut ibu korban, anaknya memiliki etika dan moral yang berpendidikan. Ia menyayangkan atas tersangka yang tega menampar, memukuli, dan menendang anaknya.
Baca Juga: Diisukan Berpacaran dengan Fuji, Thariq Halilintar Ungkapkan Keluh Kesah: Apakah ini halangan LDR?
"Saya didik agama sejak kecil. Boleh ditanya ke guru-gurunya di sekolah, dia saya sekolahkan dari SD sampai SMA di Al-Azhar," sambungnya.
Dalam konferensi pers ibu korban meminta kepada pihak kepolisian agar memberikan hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Saya ingin hukuman dan sesuai aturan yang berlaku," kata ibu korban.
Diketahui sebelumnya, viral video seorang anak remaja ditampar, ditendang dan dipukul di depan minimarket.
Dalam video si anak meminta mobil tersangka untuk mundur karena korban akan mengeluarkan motornya.
Namun secara tiba-tiba tersangka langsung menampar dan menendangnya.
Kemudian video tersebut menjadi viral di media sosial.***
