WHO Apresiasi Indonesia Soal Penanganan Virus Corona

- 5 Februari 2020, 16:04 WIB
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.*
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.* /DADO RUVIC/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia menggunakan alat dari Centers for Disease control and Prevention (CDC), Atlanta, Amerika Serikat saat memeriksa warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Tiongkok  sehubungan dengan penyebaran virus corona.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengapresiasi langkah tersebut.

“Karena itu tidak diragukan lagi apa yang kami hasilkan. Makanya, WHO juga sangat mengapresiasi Indonesia dalam pemeriksaannya dan sebagainya,” kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Purtanto seperti dilaporkan situs resmi Sekretaris Kabinet dan dikutip Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Antisipasi Jika Ada Warganya Terkena Virus Corona, Pemerintah Kota Bekasi Gelar Rakor Kesiapsiagaan

Baca Juga: Bupati Bekasi Soroti Jalan Rusak dan Berlubang di Kecamatan Tambelang

“Terbukti kami sudah terakreditasi untuk itu,” kata Terawan Agus Purtanto.

Selain itu, menurut dia, barang-barang yang diimpor dari Tiongkok akan tetap aman karena yang dilarang hanya orang, binatang, dan virusnya. Saat ini sudah ada larangan untuk membawa hewan peliharaan seperti kucing.

Sementara itu, pemeriksaan yang dilakukan pemerintah terhadap turis asing yang akan masuk ke Indonesia juga sangat ketat.

Mereka diperiksa satu per satu menggunakan alat pemindai. Selain itu, digunakan pula hand gun thermal serta pengecekan surat-surat.

Baca Juga: Terungkap Pembunuh PSK di Hotel Bandung, Ternyata Seorang Juru Parkir

Pemeriksaan tersebut, menurut Terawan Agus Purtant, sudah berlaku di semua pintu masuk Internasional baik itu di pelabuhan laut, udara, dan darat.

“WNI yang berada di Natuna juga semua dalam keadaan sehat. Jangan ada yang positif, kita berdoa,” katanya.

Soal warga negara asing yang ikut ke Natuna, menurut dia, hal itu tejradi karena istri dan anaknya adalah WNI sehingga tidak mungkin ditinggal dan bukan warga negara Tiongkok, melainkan warga negara Eropa.

Sementara mengenai penemuan baru penyebaran virus corona lewat kotoran, hal itu, menurut Terawan Agus Purtanto tidak benar.

“Tidak ada, kita jangan mudah termakan isu. Masyarakat sekarang ini masyarakat yang betul-betul cerdas. Mereka tahu semua,” ujarnya.

Dia menjelaskan, meski makanan asal Tiongkok boleh masuk, warga Tiongkok tetap dilarang masuk.***

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah