Sempat Ricuh di Kongres V PAN, Ketua Umum PAN 2020-2025 Segera Dipilih

- 11 Februari 2020, 17:37 WIB
KUBU Mulfachri dan Zulkifli Hasan nyaris bentrok di kongres ke V PAN, Selasa 11 Februari 2020 pagi. Kericuhan diduga akibat saling ejek antarkedua kubu.*
KUBU Mulfachri dan Zulkifli Hasan nyaris bentrok di kongres ke V PAN, Selasa 11 Februari 2020 pagi. Kericuhan diduga akibat saling ejek antarkedua kubu.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Proses pemilihan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang sempat berlangsung ricuh di Kendari, Sulawesi Tenggara, kini dipercepat.

Pemilihan ketua umum yang menjadi salah satu agenda Kongres V PAN pada hari Selasa, 11 Februari 2020 tersebut ricuh karena para pendukung Zulfikli Hasan tidak mau melakukan verifikasi.

Dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari Antara, rapat tersebut sempat diskors karena pendukung Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap melakukan bentrokan fisik dan saling melempar botol serta kursi.

Baca Juga: 5 Lagu Indonesia Tahun 2000an yang Liriknya Masih Terngiang di Telinga

Muh Asri Anas, Koordinator Lapangan Pemenangan Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, memberikan komentar terkait insiden tersebut.

“Ada sekitar 30 orang pendukung Mulfachri Harahap luka-luka, mereka luka-luka di bagian kepala karena dilempar kursi,” ujar Anas.

Akibatnya, aparat Kepolisian dari Satuan Brimob harus menyisir Hotel Claro untuk meminta orang-orang yang tidak berkepentingan untuk keluar dari hotel tersebut.

Baca Juga: Kembangkan Pariwisata Jabar, Karawang Berpotensi Jadi Daerah Wisata

Aparat kepolisian juga segera memasuki ruangan kongres agar kericuhan tidak berlangsung terus-menerus.

Menurut Ketua Panitia Pengarah Kongres V PAN Eddy Soeparno para peserta Kongres meminta pemungutan suara dengan segera.

“Oleh karena itu tadi kami mendapatkan persetujuan aklamasi dari peserta untuk dilaksanakan voting segera,” ucap Eddy.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Choi Woo Shik Pemeran Ki Woo dalam Parasite, Nama Eddie hingga Ingin Kuliah di Jurusan Teater Dan Film

Harapannya, pemilihan berjalan tidak terlalu lama sehingga akan diketahui segera siapa Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Dari 590 pemilih, 22 DPD PAN memiliki sengketa kepengurusan sehingga dibekukan kepesertaannya.

Emrus Sihombing, pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, menilai bahwa kericuhan yang terjadi pada kongres tersebut merupakan bukti bahwa partai tersebut tengah mengalami ketidakdewasaan politik.

Baca Juga: WHO Ragukan Soal Deteksi Virus Corona, Ini Kata DPR dan Medical Officer Indonesia

Emrus menyatakan bahwa tindakan para pengurus PAN tersebut dapat memberi penilaian buruk mengenai partai politik kepada masyarakat.

Perilaku melempar kursi membuktikan bahwa para politisi PAN masih mengedepankan emosi dalam bertindak.

Partai yang seharusnya dapat menjadi teladan politik untuk masyarakat akan terlihat sebagai partai yang kisruh akibat perbedaan politik antarfaksi.

Baca Juga: Aktris Nanie Darham Ditangkap Polisi, Diduga Jadi Pengedar Kokain

Kejadian tersebut juga menunjukkan bahwa kredibilitas tokoh panutan di PAN mulai menurun dan belum bisa sepenuhnya jadi rujukan atau teladan.

“Kongres sebagai wadah pengambilan keputusan tertinggi telah dinodai oleh tindakan yang tidak terpuji dengan saling melempar kursi oleh sebagian orang yang ada di sana, pertanyaan kritis, kenapa itu bisa terjadi? tentu orang yang melakukan tersebut sudah tidak menghargai kredibilitas para tokoh yang ada di PAN itu sendiri,” ujarnya.

Emrus menekankan bahwa pendewasaan politik dan demokrasi di dalam tubuh PAN adalah agenda yang seharusnya diutamakan.

Baca Juga: Pemeran Air Terjun Pengantin Nanie Darham Diciduk, Gembong Narkoba Masih dalam Buruan Polisi

Jika mengikuti jadwal, seharusnya agenda pemilihan Ketua Umum baru akan dilaksanakan pada hari Selasa malam, namun panitia memutuskan untuk mempercepat pemilihan agar para peserta kongres tidak lagi melakukan bentrok fisik.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x