“Mereka mengatur semuanya dan berangkat ke ATM untuk cek korban AR. Selama diperjalanan kartu ATM korban ditukar oleh para pelaku. Lalu dikasih ATM lainnya. Itu modusnya, ini bukan sekali, kalau ditanya DN, dia bilang sudah banyak sekali,” terang Yusri.
Yusri juga menjelaskan ada pelaku lain yang berperan mencairkan uang dari ATM korban, yang mana saldo itu terdapat uang Rp 1 miliar.
“Kemudian pelaku lainnya berinisial H dan MR saat itu yang mencairkan, setelah lepas dapat kartu asli milik korban dan mengetahui pinkorban, dia masuk ke ATM dan transfer ke-24 rekening yang dimiliki para pelaku,” pungkas Yusri.
Baca Juga: Marvel Studio Rilis Trailer Film Black Widow 2020, Taskmaster Jadi Musuh Utama
Dari hasil pembobolan ATM tersebut, sejumlah uang dibagi rata untuk setiap pelaku.
“Sistem pembagiannya Rp 1,14 miliar mereka bagi-bagi habis ada yang Rp 8 juta, ada Rp 230 juta, yang tua ini pelaku utama Rp 260 juta, yang satunya 67 juta,” ucapnya.
Kombes Yusri juga menghimbau kepada para nasabah, saat melakukan transaksi di ATM, untuk selalu menutupi saat memasukan pin ATM masing-masing agar tidak diketahui oleh siapapun.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Hand Sanitizer DIY sebagai Penangkal Virus
“Satu pesan ke masyarakat pemilik ATM tolong hati-hati saat penekanan PIN, cukup melihat saja mereka sudah bisa, bahkan ada modus memasang kamera, kalau mau tekan pin gunakan tangan kiri untuk menutup, ya ini antisipasi kami harapkan, jangan sembarang tekan pin, bahkan ada cara pasang kamera, jadi sekarang tutup baru pencet,” tutupnya.***