Pakar Internasional Prediksi Kasus Virus Corona di Indonesia Capai Puluhan Ribu April 2020

- 26 Maret 2020, 12:50 WIB
ILUSTRASI Virus Corona.*
ILUSTRASI Virus Corona.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia baru saja mengonfirmasi 105 penambahan kasus positif virus corona atau Covid-19 pada Rabu 25 Maret 2020.

Sehingga, data terakhir mencatat Indonesia punya 790 kasus positif virus corona, 58 orang meninggal dunia, dan 31 orang pasien dinyatakan sembuh.

Reuters melaporkan, pakar kesehatan menyebut Indonesia akan mengalami krisis akibat pandemi virus corona.

Menurut data yang dihimpunnya, termasuk peringatan dari pakar kesehatan. Indonesia akan berada dalam kondisi kekurangan rumah sakit, tenaga medis, dan berbagai alat fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Jokowi Kirimkan 1.000 Paket Sembako untuk Masyarakat Bekasi yang #Dirumahaja

Baca Juga: Pertama Kalinya, Box Office Hollywood AS Catat Pendapatan Nol

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Mandi dengan Air Panas Bisa Bunuh Virus Corona, Simak Faktanya

Pakar kesehatan yang dimaksud menyatakan Indonesia akan terus mengalami lonjakan kasus sebab pemerintah tidak bekerja maksimal dan tidak ada upaya jelas menekan penyebarannya.

Hal tersebut terjadi karena, menurut data, Indonesia memiliki skala pengujian tes yang rendah, tetapi memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi dari ratusan pasien.

Pusat Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di London melakukan studi terhadap lonjakan kasus virus corona di Indonesia. Mereka mengatakan, Indonesia baru melaporkan dua persen total kasus yang ada.

Jika 100 persen, jumlah kasus di Indonesia diperkirakan mencapai 34.300 orang. Jumlah tersebut lebih banyak dari Iran.

Baca Juga: Sejumlah Buruh Terpaksa Berjalan Kaki Sejauh Jakarta-Merak saat Lockdown di India

Pemodelan lain memproyeksikan bahwa dalam skenario terburuk, Jakarta akan mendapatkan peningkatan kasus hingga 5 juta orang akhir April 2020.

"Kami telah kehilangan kendali, virus itu telah menyebar di mana-mana. Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir kita berada dalam kisaran itu," kata Ascobat Gani, ekonom kesehatan masyarakat sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters.

Sementara itu, pemerintah Indonesia membantah sebab dampak virus corona tidak akan berguling dalam skenario terburuk yang telah diprediksi.

"Kami tidak akan seperti itu (seperti Italia dan Tiongkok)," kata Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19.

Achmad Yurianto menuturkan, untuk meminimaliasasi penyebaran virus corona, semua orang harus tertib menjaga jarak.

12 tempat tidur rumahs akit per 10.000 orang

Reuters menyebut, sistem kesehatan Indonesia adalah yang terburuk dibanding negara-negara lain yang terdampak virus corona.

Menurut data Kementerian Kesehatan, Indonesia memiliki 321.544 tempat tidur rumah sakit, rasionya sekira 12 tempat tidur per 10.000 orang.

Disisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan Korea Selatan memiliki 115 tempat tidur  per 10.000 orang.

Pada 2017, WHO menemukan fakta bahwa Indonesia hanya memiliki empat dokter dari 10.000 orang.

Baca Juga: Singgung Liburan Krisdayanti Ditengah Pandemi Virus Corona, Dokter Yusuf Tulis Surat untuk Jokowi

Sementara, Italia memiliki 10 kali jumlah yang lebih banyak. Bahkan Korea Selatan memiliki dokter enam kali lipat lebih banyak.

Achmad Yurianto mengatakan, upaya menerapkan physical distancing akan meminimalisasi peningkatan kasus sehingga Indonesia tidak membutuhkan tambahan ruangan untuk pasien.

Dia juga optimistis tenaga medis Indonesia mampu mengatasi pandemi virus corona walau jumlahnya tidak sebanyak tenaga medis di Italia dan Korea Selatan.

Berbeda dengan Achmad Yurianto, ahli epidemiologi Universitas Indonesia Budi Haryanto mengatakan kepada Reuters bahwa Indonesia tidak siap dengan serangan wabah virus corona.

“Rumah sakit tidak siap mendukung kasus-kasus potensial. Perawatan akan terbatas," kata dia.

Budi Haryanto menitikberatkan keterbatasan tenaga medis dengan minimnya Alat Pelindung Diri (APD). Sebab, banyak tenaga medis yang gugur dan tertular dari pasien karena hanya menggunakan jas hujan untuk melayani pasien.

Hingga kini, Asosiasi Dokter Indonesia mencatat ada delapan dokter meninggal dunia dan satu perawat meninggal dunia karena virus corona.

Sementara di Italia dengan total kematian 6.077 orang, hanya tercatat 23 dokter yang gugur karena virus corona.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x