Kisah Ika Dewi Maharani, Relawan Inspiratif di Balik Ambulans BNPB untuk Pasien Covid-19

- 17 April 2020, 07:37 WIB
SUKARELAWAN supir ambulans di bawah Gugus Tugas Covid-19, Ika Dewi Maharani saat menjadi narasumber di BNPB pada Kamis, 16 April 2020.*
SUKARELAWAN supir ambulans di bawah Gugus Tugas Covid-19, Ika Dewi Maharani saat menjadi narasumber di BNPB pada Kamis, 16 April 2020.* /BNPB/

PIKIRAN RAKYAT - Mungkin tidak ada yang mengenal sosok Ika Dewi Maharani sebelumnya.

Ika lebih memilih menjadi supir ambulans di bawah naungan Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk mengangkut para pasien virus corona.

Ika kemudian menjadi satu-satunya sukarelawan yang mendidikasikan waktunya sebagai supir ambulans perempuan yang membantu Pemerintah dalam menangani pasien virus corona.

Posisi yang dipilihnya juga tidak biasa sebagai supir ambulans. Hal itulah yang menjadikan Ika Dewi Maharani sebagai salah satu sosok inspiratif yang ada di tengah pandemi virus corona.

Baca Juga: Sehidup Semati, Pasangan Menikah 60 Tahun Meninggal di Hari yang Sama Akibat Virus Corona 

Angka kasus COVID-19 di Jakarta yang semakin meningkat, ditambah dengan jumlah petugas ambulans yang kurang memadai, telah membulatkan tekad Ika menjadi supir ambulans.

"Dengan keahlian yang saya miliki, saya bisa menyetir, saya basic perawat, jadi pas saya sesuai dengan panggilan hati, dengan kemampuan yang saya punya, saya harus melayani," ujar Ika dalam konferensi pers secara daring di Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 16 April 2020.

Ika berasal dari Maluku Utara dan berkuliah di Surabaya. Ia saat ini tergabung dalam sebuah asosiasi profesi perawat Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI).

Dinukil dari situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini Ika menjalani hidup di mess yang disediakan BNPB dan bertugas di rumah sakit Universitas Indonesia.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Tips Kembalikan Energi karena Terlalu Lama WFH 

Menangani pasien di rumah sakit menjadi hal biasa bagi Ika, namun mengantarkan pasien ke rumah sakit menjadi persoalan lain. Dia mengaku menjadi supir ambulans merupakan pengalaman pertama dalam hidupnya.

"Untuk ambulans baru pertama kali di dalam hidup saya, tapi ya gitu, ternyata di ambulans tidak semudah yang kita bayangin," kata Ika.

"Sudah bunyikan sirine tapi kadang orang-orang di sekitar kita tidak peka untuk memberikan jalan buat kita karena kita mengangkut pasien. Ya untung ada orang dengan kesadaran memberikan jalan, jadi kita tetap dengan cepat membawa pasien ke tempat yang dirujuk," kata Ika melanjutkan.

Mengemban tugas untuk mengantarkan pasien dalam pengawasan (PDP) atau pun pasien positif COVID-19 membuat Ika berisiko besar terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Cek Fakta: Ariel Noah Jadi Relawan Tenaga Medis di Rumah Sakit Corona, Simak Faktanya 

Dalam menjalankan tugasnya itu, dia mengatakan "safety" adalah kunci utama.

Menggunakan alat perlindungan diri (APD) menjadi kewajiban bagi Ika sebelum berangkat bertugas. Tidak hanya agar dirinya aman, tetap juga agar para pasien tetap aman.

Meski telah mengenakan APD, sebagai manusia biasa, Ika mengaku perasaan takut ada dalam dirinya namun semangat kemanusiaan yang dia rasakan jauh lebih tinggi dibanding ketakutannya.

"Rasa takut ada pasti, cuma ini harus kita lihat lagi, ini adalah tugas bagi kita sebagai relawan medis, kita harus menangani pasien dari awal sampai akhir pasien itu kita harus tangani," ujar dia.

Untuk menjaga imunitas tubuh sebagai cara untuk melawan virus corona, di tengah shift 12 jam yang dia jalani, Ika selalu menyempatkan diri untuk makan teratur dan istirahat yang cukup.

Baca Juga: Jadwal Program TV Belajar dari Rumah TVRI Jumat, 17 April 2020 

"Shift pagi dari jam 7 sampai jam 7 malam, itu pertama harus makan dulu. Selesai absen kita makan, ada panggilan untuk kita rujuk, setelah itu selesai, baru kita makan, yang penting makan harus sehari tiga kali, multivitamin, dan susu," kata dia.

Dengan usaha terbaiknya mengabdikan dirinya sebagai sukarewalan COVID-19, Ika berharap pandemi tersebut dapat segera berakhir.

"Dengan kita mengabdikan diri sebagai relawan kita harap penanggulangannya ini semakin cepat, jadi bencana ini cepat akan berakhir," ujar Ika.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x