PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah menyetujui usulan para pemimpin daerah untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), utamanya di Jabodetabek dan sekitarnya.
DKI Jakarta adalah daerah pertama yang menerapkan PSBB, tepatnya sejak tanggal 10 April. Hingga Senin, 20 April 2020, 11 hari pelaksanaan PSBB dianggap belum optimal.
PSBB dirasa perlu agar penyebaran virus Corona dapat berkurang secara drastis dan memudahkan pekerjaan para tenaga kesehatan Indonesia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui bahwa PSBB DKI Jakarta belum optimal.
Baca Juga: Jadwal Program TV Belajar dari Rumah TVRI Selasa, 21 April 2020
“Sejak Keputusan Presiden soal PSBB yang dimulai di DKI maka kita dapat mengambil beberapa data dan perkembangan, ada yang positif tapi ada juga yang masih belum optimal,” ujar Doni.
Dikutip dari situs berita Antara oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, kurangnya optimasi itu terutama berasal dari kantor dan pabrik yang tidak membolehkan pekerjanya bekerja di rumah.
Para pekerja yang harus pergi ke tempat kerja memenuhi berbagai moda transportasi publik DKI Jakarta, padahal berdesak-desakan di transportasi publik sangat tak disarankan di tengah pandemi Virus Corona.
“Oleh karena itu kami ajak semua komponen terutama para pemimpin, pejabat, manajer yang mengelola sumber daya karyawan agar menaati aturan pemerintah untuk bekerja, belajar, beribadah di rumah,” Doni menekankan.