Kisah Penggali Kubur Jenazah Pasien Virus Corona yang Harus Siaga 24 Jam

- 29 April 2020, 12:00 WIB
ILUSTRASI. Petugas memakamkan jenazah sesuai dengan protokol pemakaman jenazah pasien penyakit menular.*
ILUSTRASI. Petugas memakamkan jenazah sesuai dengan protokol pemakaman jenazah pasien penyakit menular.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Ketika pandemi Virus Corona masuk ke Indonesia, seluruh masyarakat diimbau agar menyesuaikan aktivitas untuk menghindari risiko penularan.

Berbeda dengan warga pada umumnya, orang-orang yang bekerja sebagai tenaga kesehatan dan penggali kubur harus bekerja lebih keras.

Hal itu dilakukan untuk menghindarkan diri dari risiko tertularnya virus corona sekaligus juga menanggulangi penyebaran pandemi.

Baca Juga: IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Dibuka Menguat

Salah satunya Subhan, yang bekerja sebagai penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud Palas, Kecamatan Rumbai bersama rekannya-rekannya harus selalu siaga dengan alat pelindung diri berupa setelan hazmat warna putih dan masker medis.

Pemakaman di pinggiran Kota Pekanbaru itu dikelilingi oleh kebuh kelapa sawit dan letaknya jauh dari pemukiman penduduk.

Lahan seluas 10 hektare tersebut separuhnya digunakan sebagai tempat pemindahan makam dari pusat kota dan sisanya ditanami singkong dan pisang oleh warga sekitar.

Baca Juga: Cara Mudah Agar Tetap Sehat Dan Bugar Selama Puasa Seharian

Sejak awal Bulan April 2020, pemerintah kota menyiapkan area seluas dua hektare di bagian ujung TPU Tengku Mahmud Palas untuk memakamkan pasien yang terinfeksi atau diduga terinfeksi virus corona.

Tidak seperti permakaman lama yang jalannya sudah beraspal, jalan menuju permakaman yang baru masih jalan tanah yang susah dilalui kendaraan saat hujan turun.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x