Kisah Penggali Kubur Jenazah Pasien Virus Corona yang Harus Siaga 24 Jam

- 29 April 2020, 12:00 WIB
ILUSTRASI. Petugas memakamkan jenazah sesuai dengan protokol pemakaman jenazah pasien penyakit menular.*
ILUSTRASI. Petugas memakamkan jenazah sesuai dengan protokol pemakaman jenazah pasien penyakit menular.* /ANTARA/

Pemakaman pasien dilangsungkan tanpa persiapan dari pihak keluarga pasien, sehingga semua makam baru tidak ada nisannya.

Kini sudah ada beberapa puluh makam baru di TPU Tengku Mahmud Palas. Semuanya makam Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait penularan COVID-19 yang meninggal dunia di Pekanbaru.

Sejak 9 April hingga 28 April sudah ada 44 makam baru di sana, yang artinya dalam sehari Subhan dan kawan-kawannya rata-rata harus menggali dua sampai tiga liang lahat.

Baca Juga: Star Wars: The Rise of Skywalker Tayang Lebih Awal di Disney Plus

"Pernah dalam satu hari tujuh jenazah dimakamkan. Itu kita kerja sampai subuh," tutur Subhan, yang baru kali ini menyaksikan pandemi begitu cepat merenggut nyawa orang.

Ia merasakan kengerian saat pertama kali menangani pemakaman pasien COVID-19 namun rasa ngeri itu menghilang bersama peningkatan ritme kegiatan pemakaman.

Setiap hari para penggali kubur harus menyiapkan hingga tujuh liang lahat untuk berjaga-jaga mengingat kasus infeksi virus corona diperkirakan masih akan mengalami peningkatan.

Baca Juga: Jadwal Program TV Belajar dari Rumah TVRI Rabu, 29 April 2020

Mereka secara sukarela menandai setiap makam baru agar ahli waris dan pelayat tidak kebingungan mencari makam anggota keluarga atau kerabat mereka.

"Perasaan ngeri ada, tapi namanya juga sudah wabah. Saya mau lari juga mau kemana, karena tugasnya memang gali kuburan," imbuh Subhan.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x