Sebut HRS Bisa Ditahan di Villa jika Memang Tahanan Politik, Lieus Sungkharisma: Ini Sejarah kan Mencatat

- 19 Februari 2022, 19:37 WIB
Habib Rizieq Shihab.
Habib Rizieq Shihab. /Antara Foto/Fauzan

PR BEKASI  - Aktivis, Lieus Sungkharisma mengungkapkan, bahwa dia sempat bertemu dengan salah satu petinggi KAMI, Syahganda Nainggolan.

Dia menyebut Syahganda Nainggolan sebagai korban setelah melontarkan pendapatnya di media sosial.

Lieus Sungkharisma menyatakan bahwa Syahganda Nainggolan hanya menyebut Undang-Undang Omnibus Law tidak benar, tetapi mendekam dipenjara selama delapan bulan.

Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai Habib Rizieq Shihab (HRS) yang masih berada dalam tahanan terkait kasus tes usap di RS Ummi.

Baca Juga: Siapa Livy Renata? Berikut 5 Fakta sehingga Terkenal sebagai Crazy Rich

"Beliau (Syahganda Nainggolan) juga bilang nggak tega, masa seorang tokoh agama itu ditahan di bawah tanah sama narkoba," ujarnya.

Menurutnya, jika Habib Rizieq memang seorang tahanan politik maka seharusnya disiapkan, apabila HRS benar-benar berbahaya secara politik seperti yang dikatakan beberapa pihak.

Bukan dengan jalan ditahan, dia pun menyinggung sejarah ketika Soekarno dan Mohammad Hatta menjadi tahanan politik oleh Belanda.

"Ditaruh di Villa, di mana dijaga, kalau memang ini dianggap tahanan politik," tuturnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rasil TV.

Baca Juga: Petani Israel Panen Stroberi Terbesar Dunia, Hampir Seberat Jantung Orang Dewasa

"Tapi kalau menurut saya bebaskan, bebaskan, bebaskan, rehabilitir, karena ini sejarah kan mencatat," sambung Lieus Sungkharisma.

Dia mengingatkan bahwa pemerintah saat ini memang sedang berkuasa, tetapi jika nanti sudah setop dalam pemerintahan maka tidak ada yang bisa ditutup-tutupi.

Sebab itu, dia mengharapkan tidak ada aksi saling balas dendam, ketika nanti ada penguasa baru yang membalaskan dendam ke penguasa lama.

Selain itu, dia juga berharap tidak ada lagi aksi saling tangkap serta melaporkan, karena yang menjadi korban adalah negara.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa di Aceh Berpotensi Jadi Tersangka karena Terima Beasiswa, 39 Orang Mengembalikan Uang

"Kan lebih bagus sama-sama berunding, udahlah ini kita bangun negeri, apalagi Pak Jokowi kan udah masa terakhir kan, bikinlah kesejarahan," katanya.

"Kalau kemarin mungkin pembisiknya begitu sakti, orang yang ada di sekeliling itu mempengaruhi sampai Pak Jokowi nggak bisa apa-apa, tapi sekarang kan udah apalagi?" katanya.

Lieus Sungkharisma menyatakan Presiden Jokowi dapat memerintahkan serta mengatur orang-orang di sekelilingnya.

"Perintahkan, atur, presidential threshold dibikin nol persen, itu kan memberikan harapan kepada rakyat bahwa besok akan ada orang-orang bagus yang tampil," tuturnya.***

 

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: YouTube Rasil TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah