Sementara itu, Ketua Perajin Tahu Tempe Kabupaten Lebak Liri (60) mengatakan sekitar 450 perajin tahu tempe di daerah ini menghentikan kegiatan produksi selama tiga hari ke depan.
Para perajin tahu tempe menuntut agar harga kedelai kembali normal, sehingga produksi berjalan dan bisa meraup keuntungan.
"Kami minta harga kedelai diberikan subsidi oleh pemerintah seperti tahun 1980-an itu, " ucap Liri.
Hal serupa juga dilakukan oleh ratusan perajin tahu tempe di Jakarta Pusat yang siap menghentikan produksi sementara selama tiga hari ke depan.
Ketua Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jakarta Pusat, Khairun mengatakan aksi mogok produksi dilakukan serentak oleh seluruh perajin tahu tempe di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Semua produsen di Jabodetabek udah tutup. Kalau tidak ditutup akan di-sweeping oleh teman-teman kita juga. Karena tutup ini serentak dilakukan," katanya saat dikonfirmasi pada Minggu, 20 Februari 2022.
Khairun menjelaskan bahwa aksi ini terpaksa dilakukan agar Pemerintah, yakni Kementerian Perdagangan, dapat melakukan intervensi atas tingginya harga kedelai impor yang saat ini mencapai Rp12.000 per kg di tingkat perajin.
Padahal, harga kedelai impor normalnya berkisar Rp9.500 sampai Rp10.00 per kg.