"Emergency ventilator yang ini kemarin yang saya lihat ada karya dari BPPT, ITB, UI, UGM dari PT Dharma, dari PT Poly Jaya yang sudah mulai membuat ventilator, dan ini tinggal produksinya,” katanya.
Baca Juga: IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Lanjutkan Penguatan Seiring Sentimen Positif Pasar
Produk keempat adalah Imunomodulator dan kelima adalah Inteljensi Artifisial (AI) untuk deteksi Virus Corona.
Produk-produk lainnya adalah Plasma Konvalenasi, Laboratorium Mobile dengan tingkat keamanan “Bio-Safety Level-2”, Robot berbasis sinar Ultraviolet (Autonomous UVC Mobile Robot/AUMR), dan respirator untuk pemurnian (Purifying Respirator).
Dengan berbagai produk inovasi untuk menangani COVID-19 tersebut, Jokowi berharap impor alat kesehatan dapat dikurangi.
Baca Juga: Pemkot Bekasi Beri Pengurangan Biaya PBB dan Hapus Sanksi Administrasi
Karena itu, Jokowi meminta proses riset dan inovasi dilakukan secara berkelanjutan.
“Harus terus berlanjut, harus terus diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan bisa diekspor ke mancanegara,” ujarnya.
Di samping itu, kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 18.496, 4.467 orang sembuh, dan 1.221 meninggal, per 19 Mei 2020.***