Setiap malam ia harus bergelut mencegah menyakiti diri sendiri, soalnya dia selalu mendengar kalimat yang sama. “Setiap ibu pasti bisa kok menyusui bayinya sendiri,” ucap dia.
Jadi, setiap susunya tidak banyak keluar, dia akan berpikir itu kesalahannya.
Dia pun sampai terpikir untuk membanting bayinya, tetapi lantas segera sadar.
Halimah pergi ke psikolog, sehingga diperoleh diagnosis dan penanganan depresi pascamelahirkan.
Jadi dia berani bersaksi bahwa tidak setiap ibu pasti bisa menyusui bayinya sendiri.
Dalam usia ke-11 bulan bayinya, ia berhenti mengeluarkan ASI begitu saja tanpa rasa sakit atau tanda-tanda seperti menyapih
“asi itu penting, tapi hanya satu dari banyak sekali hal yang menjadikan kita ibu,” ujarnya berpesan dalam caption.***