Wabah PMK Makin Mengkhawatirkan, 536 Ekor Sapi Dilaporkan Jadi Korban

- 14 Mei 2022, 16:14 WIB
Ilustrasi sapi.
Ilustrasi sapi. /Pixabay/FrankWinkler

PR BEKASI - Masyarakat di Indonesia kini mendapat peringatan kesehatan usai muncul banyak wabah beberapa waktu ini, yang terbaru ada hepatitis misterius hingga wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Wabah PMK dilaporkan telah ditemukan di beberapa wilatah, dan banyak menimpa sapi peliharaan.

Adanya ancaman wabah PMK tersebut membuat masyarakat jadi waspada, apalagi yang kerap mengonsumsi daging sapi.

Kendati demikian, jenis penyakit ini hanya menyerang beberapa bagian tubuh sapi saja yaitu mulut dan kaki sapi.

Baca Juga: Soal Bakso Tikus yang Viral, Kapolres Karawang Beri Tanggapan: Bukan Bakso Tikus...

Oleh karena itu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengimbau masyarakat menghindari makan bagian mulut dan kaki sapi.

Pengawasan dan pengecekan pun terus dilakukan oleh pihak terkait demi menghindari banyaknya kasus wabah PMK ini.

Meski begitu, sejumlah daerah melaporkan adanya lonjakan kasus PMK tersebut.

Melansir PMJ News, per Jumat 13 Mei 2022 malam, ada ratusan ekor sapi di tiga kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dinyatakan positif terserang wabah PMK ini.

Baca Juga: Kejutan One Piece 1050, Alasan Kampung Halaman Kaido Kerajaan Vodka Tak Diakui Pemerintah Dunia Terungkap

"Sebanyak 536 ekor sapi ini positif Penyakit Mulut dan Kuku," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Junaidy, melansir dari laman PMJ News.

Adapun 536 ekor sapi tersebut berada di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, dan Bangka Selatan.

Ratusan ekor sapi lainnya yang ada di Kota Pangkalpinang, Bangka Barat dinyatakan masih suspek PMK.

Baca Juga: Kejutan One Piece 1050, Tidak Seperti Kaido, Ternyata Shirohige Tak Pernah Khianati Xebec di God Valley

"Dua kabupaten kota yang di Pulau Bangka sudah suspek PMK. Suspek tersebut belum ada hasil laboratorium. Tetapi secara klinis sudah menunjukkan gejala penyakit itu," kata Junaidy.

Sebanyak 350 sampel darah suspek PMK telah dikirim ke Laboratorium Jawa Timur, untuk diteliti lebih lanjut.

Indonesia sebelumnya sudah dinyatakan bebas dari PMK pada 1986, dan mendapat pengakuan dari dunia internasional pada 1990.

Namun setelah tiga dekade berlalu, wabah PMK kembali ditemukan di empat kabupaten dan kota di Jawa Timur.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah