Ternyata Bung Karno Penah Lolos dari Percobaan Pembunuhan saat Salat Idul Adha, Simak Kisahnya

- 14 Mei 2022, 21:23 WIB
Soekarno pernah lolos dari percobaan pembunuhan saat Salat Idul Adha pada tahun 1962.
Soekarno pernah lolos dari percobaan pembunuhan saat Salat Idul Adha pada tahun 1962. /Dok. lipi.go.id

PR BEKASI – Sampai saat ini, kisah dari sosok Presiden Indonesia pertama, Soekarno masih menjadi buah bibir di banyak kalangan masyarakat.

Salah satu kisah yang paling fenomenal adalah pada saat Soekarno berhasil lolos dari percobaan pembunuhan terhadapnya saat perayaan Hari Raya Idul Adha pada 1962 lalu.

Menurut Ketua DPR RI, Puan Maharani yang juga cucu dari Soekarno, peristiwa tersebut terjadi pada 14 Mei 1962 saat mendiang kakeknya tersebut sedang melaksanakan Salat Idul Adha di halaman antara Istana Negara dan Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta pada Sabtu, 14 Mei 2022, Puan Maharani mengatakan tiba-tiba saja terdengar suara tembakan pada saat Salat Idul Adha memasuki rakaat kedua.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat di Jakarta yang Dapat Dikunjungi Saat Libur Waisak

"Saat itu, Bung Karno sedang salat Idul Adha di Istana Jakarta, pas memasuki rakaat kedua tiba-tiba saja ada tembakan," kata anak dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri tersebut.

Diketahui, sumber tembakan tersebut berasal dari empat orang yang berada pada barisan salat keempat.

Namun, para pelaku penembakan tersebut gagal membunuh Soekarno karena mereka kesulitan membidik sasaran dikarenakan terdapat beberapa orang yang berpenampilan seperti Soekarno.

"Mereka kesulitan karena melihat dua orang yang mirip dengan Bung Karno," kata Puan Maharani.

Baca Juga: Kejutan One Piece 1050, Shirohige Ungkap Shanks Ternyata Anak dari Rocks D Xebec

Meskipun Soekarno berhasil lolos dari maut dalam percobaan pembunuhan tersebut, akan tetapi dua anggota Detasemen Kawal Pribadi (DKP) Presiden terluka akibat terkena tembakan.

"Dua anggota DKP yang terdiri dari Soedrajat dan Soesilo terluka dalam peristiwa itu," tambahnya.

Tak hanya melukai dua anggota DKP, Ketua DPR RI pada saat itu, K.H. Zainul Arifin juga ikut terluka akibat sempat terserempet peluru di bahunya.

Berdasarkan berbagai catatan sejarah terkait peristiwa tersebut, Salat Idul Adha pada saat itu diimami oleh Ketua PBNU, K.H. Idham.

Baca Juga: 4 Tahun Ditinggal Herman Seventeen, Juliana Moechtar Bakal Dipersunting Letkol TNI, Intip Foto Preweddingnya

Sementara itu, yang menjadi khatib adalah Wakil Menteri Pertama Bidang Pertahanan dan Keamanan KSAD Abdul Harris Nasution.

Dalam pelaksanaan Salat Idul Adha tersebut, Soekarno diketahui berada pada barisan terdepan bersama dengan Abdul Harris Nasution, K.H. Zainul Arifin, serta K.H. Saifuddin Zuhri.

Akibat percobaan pembunuhan tersebut, keempat tersangka yang terdiri dari Sanusi Firkat, Djajapermana, Kamil, dan Napdi dijatuhi vonis hukuman mati.

Namun, saat disodorkan dokumen untuk membubuhkan tandatangan eksekusi mati pada keempat tersangka tersebut, Soekarno tidak sampai hati.

"Bung Karno waktu itu meyakini bahwa pembunuh yang sesungguhnya adalah orang-orang yang menjadi dalang perbuatan itu," kata Puan Maharani, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Peristiwa ini bukanlah kali pertama Soekarno menghadapi percobaan pembunuhan yang menargetkan dirinya.

Sebelumnya, Soekarno telah mendapatkan percobaan pembunuhan yang diawali oleh Peristiwa Cikini pada 1957.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x