Baca Juga: One Piece 1050, Akhirnya Oda Konfirmasi kalau Kaido Belum Kalah, Ibukota Bunga dalam Bahaya
Hal ini juga diartikan dengan cahaya bahwa manusia akan dituntun pada kondisi yang lebih baik.
Hal tersebut dikatakan oleh Ester Setiawati Santoso yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Sosial dan Hukum DPP Walubi.
“Maknanya adalah memancarkan cahaya gemerlapan, menghapuskan keadaan suram menjadi terang, menembus ketidaktahuan dalam kehidupan, terlebih kondisi pada saat ini,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Diketahui, Api Abadi Mrapen merupakan fenomena geologi alam berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api yang tidak pernah padam walaupun turun hujan sekalipun.
Selain api abadi, di komplek tersebut juga terdapat kolam dengan air mendidih yang konon dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit kulit.
Tak hanya itu, terdapat juga batu bobot yang konon apabila seseorang dapat mengangkatnya maka yang mengangkat tersebut akan mendapatkan keinginannya.
Selain digunakan untuk hari raya Waisak, Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk berbagai acara olah raga penting seperti Pesta Olahraga GANEFO I 1963, PON X 198,1 PON XIV 1996, serta Asian Games 2018.
Pada 25 September 2020, Api Abadi Mrapen sempat padam dan menjadi viral di kalangan masyarakat.