Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Pamekasan Justru Anjlok, Faktor Berikut yang Jadi Alasannya

- 10 Juni 2022, 16:36 WIB
Ilustrasi sapi. Wabah PMK merebak di penjuru Indonesia.
Ilustrasi sapi. Wabah PMK merebak di penjuru Indonesia. /Antara/Abriawan Abhe/

PR BEKASI – Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sapi di Pamekasan, Jawa Timur justru mengalami penurunan drastis hingga jutaan rupiah.

Penurunan harga sapi di Pamekasan tersebut imbas dari wabah penyakit kulit dan mulut (PMK) yang menyerang hewan ternak, termasuk sapi dalam beberapa bulan terakhir.

Supandi (55), salah satu pedagang sapi di Pasar Keppo, Kecamatan Larangan, Pamekasan mengungkapkan penurunan harga jual sapi bisa mencapai Rp2 juta sampai Rp5 juta per ekor.

“Kalau yang biasa laku dengan harga Rp15 juta. Untuk sekarang ini, hanya laku antara Rp10-11 juta. Pokoknya turun drastis,” tutur pedagang asal Desa Sokalelah, Kecamatan Kadur tersebut sebagaimana dilansir PikiranRakyat.Bekasi.com dari Antara News.

Baca Juga: Update Harga Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2022, Mulai dari Kambing hingga Sapi

Supandi juga mengatakan banyak pedagang yang tidak membeli sapi di pasaran sejak setengah bulan lalu karena khawatir sapi yang dibeli mengidap PMK.

Pria berusia 55 tahun itu menyarankan kepada para peternak agar tidak menjual sapi peliharaan mereka sekarang karena pasti mengalami kerugian.

“Kalau mau menjual sapi bagi peternak, jangan menjual sekarang. Pasti rugi karena harganya turun drastis,” ucapnya.

Sementara itu, Tonawar, warga Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur, Pamekasan menuturkan bahwa sapi peliharaannya ditawar dengan harga yang sangat murah.

Baca Juga: Masih Maraknya PMK Jelang Idul Adha, Pemerintah Percepat Penanganan PMK di Indonesia

Awalnya, Tonawar mendatangkan seorang pedagang untuk membeli sapinya. Namun, pedagang tersebut hanya menawarkan sebesar Rp13 juta.

Tak puas dengan tawaran yang diberikan, dia pun membawa sapinya ke pasar di Dusun Keppo, Galis pada Selasa, 7 Juni 2022.

Akan tetapi, sapinya justrus ditawar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan tawaran sebelumnya. Padahal, Tonawar membeli sapinya dengan harga Rp12 juta enam bulan lalu.

“Sapi saya malah hanya ditawar Rp11 juta, jauh lebih rendah dari tawaran sebelumnya,” tutur Tonawar.

Baca Juga: Wabah PMK Merebak Jelang Idul Adha, Pemkab Bekasi Bentuk Tim Pengawas Kesehatan Hewan

Seperti yang diketahui, penyakit kulit dan mulut (PMK) ini saat ini mewabah dan menyerang hewan ternak di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya Pamekasan.

Agus Wijaya selaku Kepala Bidang Pasar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Pamekasan mengatakan bahwa wabah PMK sangat memengaruhi aktivitas jual beli sapi di pasaran.

Saat ini, upaya yang dilakukan Pemkab Pamekasan untuk memutus penyebaran PMK adalah dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang sapi milik warga serta mendirikan pos pantau di dua lokasi berbeda.

Dua lokasi tersebut adalah Jalan Raya Tlanakan dan Pasar Keppo, Desa Polagan, Galis.

Selain Pamekasan, penurunan harga jual sapi karena wabah PMK ini juga melanda hampir seluruh kabupaten di Pulau Madura, seperti Bangkalan, Sampang, dan Sumenep.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x