Pertamina Melakukan Formulasi Perhitungan Keekonomian BBM Non Subsidi dan Bersubsidi

- 6 Juli 2022, 18:33 WIB
Ilustrasi BBM.
Ilustrasi BBM. /Pixabay/IADE-Michoko/

PR BEKASI – Penguatan harga minyak mentah dan terbatasnya kemampuan produksi OPEC+ yang diakibatkan menurunya suplai global terutama dari negara Libya dan Negara Ekuador.

Hal tersebut, akan memberikan dampak bagi perekonomian, terutama pada harga bahan bakar minyak dan gas elpiji di Indonesia yang akan semakin meningkat.

Nicke Widyawati selaku Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta menuturkan terkait hal tersebut.

Baca Juga: Siapa Jeje? TikToker Viral Keturunan Belanda yang Disebut Mirip Fuji, Berikut Akun IG dan TikTok Miliknya

"Kalau kita melihat harga keekonomian dengan peningkatan harga minyak dan gas ini juga meningkat tajam," ungkapnya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman ANTARA.

Pada bulan Juli 2022, Pertamina telah melakukan formulasi perhitungan terkait harga keekonomian Solar yaitu sebesar Rp18.150 per liternya.

Sedangkan harga jual masih kisaran Rp5.150 per liternya.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Glimpse of Us – Joji, Bikin Galau Satu Dunia

Harga keekonomian BBM bersubsidi Pertalite yaitu sebesar Rp18.150 per liternya.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x