Daftar Peristiwa Penting sebelum Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Apa Saja?

- 3 Agustus 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno saat 17 Agustus 1945.
Ilustrasi pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno saat 17 Agustus 1945. /Kemdikbud

PR BEKASI - Tepat pada 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaanya ditandai dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno.

Sebelum diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, ternyata ada beberapa peristiwa penting yang terjadi.

Berikut artikel yang akan mengulas beberapa peristiwa penting yang terjadi sebelum kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Wahana Cerita.

Peristiwa itu diawali dengan Amerika Serikat yang menjatuhkan bom ke Kota Hiroshima Jepang pada tanggal 6 Agustus 1945.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Glimpse of Us – Joji, Bikin Galau Satu Dunia

Peristiwa tersebut, selain telah menghancurkan kota, juga menyebabkan puluhan ribu orang meninggal dunia.

Diketahui bahwa bom yang dijatuhkan pasukan Amerika Serikat ke Kota Hiroshima adalah sebuah bom uranium yang dijuluki little boy.

Kemudian pada tanggal 7 Agustus 1945, Marsekal Terauchi, salah seorang Jenderal Jepang, membuat keputusan dengan membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Setelah terbentuknya PPKI, maka disusunlah struktur organisasi tersebut yang di dalamnya ditempatkan Ir. Soekarno sebagai ketua.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan

Lalu ada wakil ketua dipegang oleh Dr. Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo mengisi posisi sebagai penasihat organisasi.

Diketahui sebelumnya telah dibentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) pada 1 Maret 1945.

Namun dengan dibentuknya organisasi baru yaitu PPKi, maka secara otomatis BPUPKI dianggap telah dibubarkan.

Pada saat kondisi nusantara sedang sibuk dengan segala persiapan untuk memproklamasikan kemerdekaan, Amerika Serikat kembali melakukan serangan.

Baca Juga: 5 Negara dengan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi Hari Ini, Jepang di Urutan Pertama

Kali ini yang menjadi target serangan Amerika Serikat adalah Kota Nagasaki Jepang.

Hanya berselang tiga hari dari serangan bom sebelumnya, Kota Nagasaki Jepang juga menjadi korban keganasan Amerika Serikat. Bom plutonium dijatuhkan ke Kota Nagasaki Jepang pada tanggal 9 Agustus 1945.

Bom yang dijuluki Fat Man ini telah memakan korban jiwa. Diperkirakan sebanyak 80.000 orang telah tewas pada serangan kedua tersebut.

Ternyata di hari yang sama, Ir. Soekarno, Dr. Mohammad Hatta, dan Radjiman telah dipanggil oleh Jenderal Terauchi untuk segera datang ke Dalat Saigon, Vietnam.

Baca Juga: Pria Berjuluk Hulk Asal Brasil Meninggal usai Suntik Pembesar Otot

Kemudian ketiga tokoh tersebut yakni Ir. Soekarno, Dr. Mohammad Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat memenuhi panggilan Marsekal Jenderal Terauchi dengan pergi ke Dalat Saigon, Vietnam.

Dalam pertemuan tersebut, ditegaskan oleh Terauchi bahwa pihak penjajah Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Setelah menyelesaikan pertemuan dengan Terauchi di Dalat Saigon Vietnam, pada tanggal 14 Agustus 1945, ketiga tokoh tersebut kembali ke Indonesia.

Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, tokoh-tokoh yang terlibat terbagi menjadi dua golongan yakni golongan muda dan golongan tua.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus dan Libra Hari Ini, 3 Agustus 2022, Waktu yang Tepat untuk Berkencan

Ketika Ir. Soekarno, Dr. Mohammad Hatta dan Radjiman sampai di Indonesia, kembali terjadi perdebatan mengenai waktu untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Saat itu, Sutan Syahrir yang mewakili golongan muda mendesak golongan tua yang diwakili langsung Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar sesegera mungkin memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.

Kondisi luar negeri ternyata sedang diguncang kepanikan akibat serangan-serangan yang dilakukan pihak Barat.

Hal ini mengakibatkan Negara Nippon Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu sehingga membawa dampak kepada Indonesia dengan terjadinya kekosongan kekuasaan.

Baca Juga: J-Hope BTS Ungkapkan Cerita di Balik Penampilannya di Lollapalooza Music Festival 2022

Keadaan ini membuat golongan muda kembali mendesak golongan tua untuk memanfaatkannya dengan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan memberi tenggat paling lambat 16 Agustus 1945.

Desakan dari golongan muda ternyata ditolak oleh Ir. Soekarno dengan alasan akan meminta pendapat terlebih dahulu dari para anggota PPKI.

Alasan penolakan Ir. Soekarno ini memberikan inisiatif kepada golongan muda untuk melakukan penculikan. Tokoh yang diculik golongan muda tersebut adalah Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.

Peristiwa penculikan ini terjadi pada 16 Agustus 1945 dini hari. Kedua tokoh tersebut kemudian dibawa ke Rengasdengklok, Karawang.

Baca Juga: Harga Tiket Film Pengabdi Setan 2 Communion di Cirebon, Tayang Mulai Besok Loh!

Sebenarnya penculikan yang dilakukan golongan muda terhadap Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta semata-mata agar kedua tokoh tersebut dalam pengambilan keputusan tidak terpengaruh oleh pihak Jepang.

Di hari yang sama, kembali golongan muda memaksa Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia melalui radio.

Namun lagi-lagi persiapan dalam memproklamirkan kemerdekaan belum sepenuhnya selesai. Masih banyak kekurangan yang ada.

Pada malam harinya, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta kembali ke Jakarta dan menuju rumah Laksamana Maeda Tadashi.

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Saksi Kunci Kasus Brigadir J Adalah Istri Ferdy Sambo, Inilah Alasannya

Rumah Laksamana Maeda ini menjadi tempat berkumpulnya tokoh-tokoh nasional untuk mendiskusikan tentang persiapan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada akhirnya naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dirumuskan oleh golongan tua dan golongan muda.

Proses itu terjadi sejak malam hingga pagi hari, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta serta tokoh nasional lainnya merumuskan naskah tersebut.

Kemudian tercapai sebuah kesepakatan bersama berupa bentuk naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik.

Tepat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Ir. Soekarno membacakan teks Proklamasi dan menyatakan kemerdekaan Republik Indonesia.

Itulah beberapa peristiwa penting yang terjadi sebelum pembacaan teks Proklamasi.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: YouTube Wahana Cerita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x