Dia mengungkapkan kejadian yang disebutnya tragis itu terjadi di Makassar, Aceh, Lampung, hingga Sulawesi.
Sebab itu, dia berpendapat bahwa saat ini merupakan kesempatan atau momentum emas bagi Presiden Jokowi, jika ingin untuk merombak Polri.
Baca Juga: Ini yang Dipelajari Pelajar Rusia tentang Ukraina, Mendukung Invasi Sejak Kecil?
Ditanya soal perombakan seperti apa yang dimaksudnya, Panda Nababan mengatakan Jokowi pasti sudah mengetahuinya dan tak perlu diajari.
Sebelumnya, dia menyampaikan hanya akan berterus terang secara fundamental dan menyebut soal perombakan Polri.
"Kalau saya terus terang lebih fundamental ini saatnya perombakan habis-habisan di Polri kalau mau," ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube tvOne News.
Baca Juga: Polisi Lakukan Tes Urine Sopir Truk Kecelakaan Maut di Bekasi, Begini Hasilnya
Dia mengungkapkan Jokowi perlu mengeluarkan instruksi perombakan, dan menyinggung soal baliho Presisi yang ada di semua kantor Polisi Indonesia.
Dikatakannya bahwa Presisi merupakan polesan 'lipstik' dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit, dan saat zaman Tito Karnavian disebut Promoter.
"Kalau ini berjalan nggak akan terjadi Sambo, kalau berjalan ini, tetapi terus terang aja sebenarnya sudah salah kaprah mendasar," katanya.***