Network
PR BEKASI - Mantan anggota Komisi III DPR, Panda Nababan, menyebut kasus pembunuhan oleh Ferdy Sambo menjadi momentum emas untuk merombak Polri.
Dengan perombakan, Panda Nababan berpendapat, kasus Ferdy Sambo pun menjadi satu bagian yang harus diselesaikan.
Karena itu, dia menyatakan terkait dengan kasus Ferdy Sambo sudah tak perlu didiskusikan lagi olehnya, ditambah dengan rakyat yang kini makin kritis dan pintar.
Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Polwan 2022: Perjuanganmu Tidak Akan Kami Lupakan
Panda Nababan pun menyatakan rasa sedihnya saat perayaan HUT RI 17 Agustus 2022 Polisi yang baris-berbaris ternyata malah mendapat ejekan.
Ketika itu, para Polisi yang berbaris ini diteriaki 'Sambo' oleh warga yang melihat mereka berjalan, dan video ini pun sempat viral.
Dia menyebut belum pernah sebelumnya Polisi begitu hina hingga diteriaki seperti itu oleh masyarakat yang melihat mereka melintas.
Baca Juga: Ramalan Keuangan Zodiak Pisces hingga Aquarius 1 September 2022: Aries Harus Lakukan Perubahan
Kejadian ini pun berlangsung di Makassar, Aceh hingga sulawesi, dan disebutnya sebagai peristiwa yang tragis.
"Ini lah kesempatan momentum emas kalau mau Presiden Jokowi," tuturnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube tvOneNews.
Lebih lanjut, Panda Nababan pun menyinggu soal Menko Polhukam Mahfud MD yang berbicara soal Kerajaan Sambo.
Baca Juga: Nonton If You Wish Upon Me Episode 7 Malam Ini, Berikut Link Nonton dan Spoiler Episodenya
Dia seolah merasa heran dengan sikap Mahfud MD yang kaget mengetahui ada Kerajaan Sambo sementara status Menko Polhukam itu sendiri sebagai Ketua Kompolnas yang mengawasi Polri.
"Apa kerja Mahfud selama ini? Apa kerja Tito wakil Kompolnas? Apa kerja mereka? kok sampai bilang ada kerajaan Sambo, kemudian ini kok bisa bikin kerajaan?," katanya.
"Seharusnya itu pekerjaan rumahnya Mahfud sebagai Kompolnas, jadi udah salah kaprah, udah pabaliut," tutur Panda Nababan.***
