Bisa Ditiru Wilayah Lain, Jember Jadi Percontohan Penerapan Konsep Pertanian Cerdas Iklim

- 23 Juni 2020, 11:31 WIB
ILUSTRASI tanaman.*
ILUSTRASI tanaman.* /PIXABAY/

Mereka mampu membina 145 poktan dan 23 gabungan kelompok tani (gapoktan) dan komoditas unggulannya padi dan jagung.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Terima Gelar Doktor Kehormatan dari UMI Makassar, Rektor: Cara Pikirnya Moderat

Sedangkan di BPP Balung, jumlah penyuluh (PNS, THL dan Swadaya) 22 orang dan mampu membina 181 (kelompok tani) poktan dan 22 gapoktan dan komoditas unggulannya padi, jagung,kubis, cabe, dan tembakau.

Di BPP Ambulu, jumlah penyuluh (PNS, THL dan Swadaya) sebanyak 24 orang yang mampu membina 171 poktan dan 28 gapoktan dengan komoditas unggulannya padi, jagung, kedelai, dan tembakau.

Sedang BPP Gumukmas jumlah penyuluh (PNS, THL dan Swadaya) sebanyak 29 orang yang mampu membina 238 poktan dan 29 gapoktan dengan komoditas unggulannya padi dan tanaman hortikultura/sayuran.

Baca Juga: Arab Saudi Putuskan Tetap Gelar Ibadah Haji Tahun Ini dengan Jemaah Terbatas, Ini Kata KJRI

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga terus memberikan semangat kepada petani dan penyuluh untuk tetap beraktivitas produktif.

“Petani dan penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Mereka tidak boleh berhenti, karena pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apa pun. Namun, tetap jalankan protokol pencegahan Covid-19. Agar petani dan penyuluh sehat dan produktivitas meningkat,” ujar Syahrul.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x