Mereka mampu membina 145 poktan dan 23 gabungan kelompok tani (gapoktan) dan komoditas unggulannya padi dan jagung.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Terima Gelar Doktor Kehormatan dari UMI Makassar, Rektor: Cara Pikirnya Moderat
Sedangkan di BPP Balung, jumlah penyuluh (PNS, THL dan Swadaya) 22 orang dan mampu membina 181 (kelompok tani) poktan dan 22 gapoktan dan komoditas unggulannya padi, jagung,kubis, cabe, dan tembakau.
Di BPP Ambulu, jumlah penyuluh (PNS, THL dan Swadaya) sebanyak 24 orang yang mampu membina 171 poktan dan 28 gapoktan dengan komoditas unggulannya padi, jagung, kedelai, dan tembakau.
Sedang BPP Gumukmas jumlah penyuluh (PNS, THL dan Swadaya) sebanyak 29 orang yang mampu membina 238 poktan dan 29 gapoktan dengan komoditas unggulannya padi dan tanaman hortikultura/sayuran.
Baca Juga: Arab Saudi Putuskan Tetap Gelar Ibadah Haji Tahun Ini dengan Jemaah Terbatas, Ini Kata KJRI
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga terus memberikan semangat kepada petani dan penyuluh untuk tetap beraktivitas produktif.
“Petani dan penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Mereka tidak boleh berhenti, karena pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apa pun. Namun, tetap jalankan protokol pencegahan Covid-19. Agar petani dan penyuluh sehat dan produktivitas meningkat,” ujar Syahrul.***