Gempa Jepara 6,1 Magnitudo Terasa hingga Bali, BMKG Jelaskan Sebab Guncangan yang Luas

- 7 Juli 2020, 10:12 WIB
Gempa mengguncang Jepara.*
Gempa mengguncang Jepara.* //Twitter/@infoBMKG

PR BEKASI - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono memberi penjelasan mengenai luasan getaran akibat gempa yang berpusat di Jepara yang terasa hingga Pulau Dewata Bali.

Sebelumnya, gempa tektonik berkekuatan 6,1 magnitudo menggetarkan wilayah Laut Jawa pada Selasa pukul 05.54.44 WIB dengan berpusat di Jepara, Jawa Tengah.

Episenter gempa terletak pada koordinat 5,77 LS dan 110,64 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 85 km arah utara Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah pada kedalaman 578 km.

Baca Juga: Bak Film Aksi, Militer Meksiko Tembaki Pesawat Pengangkut Narkoba hingga Terbakar di Jalan Tol 

Daryono menjelaskan bahwa gempa tersebut termasuk ke dalam deep focus earthquake atau gempa bumi dengan kedalaman inti yang dalam yakni pada 578 km di bawah laut.

Gempa tersebut terjadi karena slab atau lapisan pada lempeng Indo-Australia menukik di bawah laut Jawa yang sudah menggantung kemudian putus karena adanya tarikan gaya gravitasi atau disebut roll back slab.

Putusnya slab pada lempeng Indo-Australia tersebut terjadi karena hiposenter yang sangat dalam maka spektrum guncangannya terasa dalam wilayah yang luas.

Meski pusat gempa berada di laut yang dalam, namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami berdasarkan analisis BMKG.

Baca Juga: Perjalanan Wisata Bali Kembali Dibuka, Penuhi 6 Syarat Berikut Ini  

Hasil analisis BMKG menyebut mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Getaran gempa di pagi ini dirasakan di daerah Karangkates, Nganjuk, Yogyakarta, Purworejo, Kuta, dan Mataram pada skala III MMI. Akibatnya gempa dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seperti ada truk berlalu.

Getaran akibat gempa juga dirasakan di Denpasar, Malang, Lumajang, Tulungagung, Blitar, Ponorogo, Pacitan, Surabaya, Wonogiri, dan Kebumen pada skala II-III MMI.

Baca Juga: Tips Memilih Hewan Kurban untuk Hari Raya Iduladha 1441 H di Tengah Pandemi Covid-19

Selain itu, getaran dirasakan di Banjarnegara, Pangandaran, Karangasem, Lombok Barat, Garut, Boyolali, Krui, Sekincau, Semaka, Pekalongan, Banyumas, wonosobo, Magelang, Purbalingga, dan Gianyar pada skala II MMI, getaran yang dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga pukul 06.50 WIB belum menunjukkan ada aktivitas gempa bumi susulan.

Gempa tersebut kemudian menjadi trending di media sosial Twitter.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x