Banjir Bandang Luwu Utara, Lebih dari 4.000 Keluarga Terdampak dan Bandara Ditutup

- 15 Juli 2020, 10:45 WIB
Banjir Bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.*
Banjir Bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.* /BPBD Kabupaten Luwu Utara/BNPB

PR BEKASI - Di tengah penyebaran covid-19 yang tinggi, Sulawesi Selatan harus menghadapi bencana hidrometeorologi yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara sejak Senin, 13 Juli 2020 pukul 19.00 WITA.

Dampak dari banjir bandang tersebut diperkirakan ada 4.930 keluarga yang harus berjuang membersihkan endapan lumpur yang terbawa oleh banjir. Ribuan rumah tersebut tersebar di enam kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.

Dikutip dari BNPB oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang, dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang.

Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu, Harga Rapid Test Mandiri Hanya Rp 150.000 

Data sementara dari Tim SAR gabungan di bawah kendali Basarnas hingga Selasa, 15 Juli 2020 sore mencatat terdapat 10 korban meninggal dunia dan 46 lainnya masih dalam pencarian. Selain itu ada juga 10 korban luka-luka yang dirujuk ke RSUD Masamba.

Sejumlah fasilitas umum pun ikut terdampak. PLN pun masih melakukan perbaikan jaringan listrik. Jalan lintas provinsi juga masih tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak.

Sementara untuk jaringan ponsel hanya provider XL yang dapat digunakan masyarakat setempat.

Selain itu, Bandar Udara Andi Jemma Masamba juga ikut ditutup lantaran masih terendam lumpur. Operasional penerbangan pun lumpuh.

Baca Juga: Miliki Rambut Sepanjang 7 Meter, Pria Ini Diklaim Sebagai Dewa Manusia 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BNPB RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x