Baca Juga: Patahan Bumi Raksasa Ditemukan di AS, Dapat Sebabkan Gempa Bumi Besar
Pasalnya, sewaktu-waktu Gunung Anak Krakatau masih dapat kembali mengalami erupsi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan membahayakan diri.
“Gunung Anak Krakatau saat masih berada pada status level III atau siaga dan masyarakat dihimbau untuk tidak mendekat,” tutup Andi.
Diketahui, ini bukanlah kali pertama Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dalam beberapa waktu terakhir.
Kemarin malam, pada Jumat, 12 Mei 2023 Gunung Anak Krakatau juga mengalami erupsi pada pukul 23.20 WIB.
Saat itu Gunung Anak Krakatau melontarkan abu vulkanik dengan tinggi kolom abu kurang lebih 1.500 meter di atas puncak gunung atau sekitar 1.657 meter di atas permukaan laut.
Erupsi tersebut diketahui terekam dalam seismograf memiliki amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 86 detik.
Selama ini, Gunung Anak Krakatau dikenal sebagai salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia bahkan dunia.
Erupsi terbesar Gunung Anak Krakatau terbesar dalam beberapa waktu terakhir terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.
Erupsi tersebut menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang menghantam pesisir Banten dan Lampung.