Namun begitu, jika dibandingkan dengan kejadian bencana yang terjadi pada tahun 2019, tahun ini terjadi penurunan hingga 27 persen untuk kejadian bencana, 43 persen untuk korban meninggal dan hilang, 74 persen untuk korban luka, 25 persen untuk korban luka-luka, serta 22 persen untuk jumlah rumah yang rusak.
"Artinya apa disini? Artinya bahwa kemampuan, kapasitas, atau termasuk kooptasi terhadap kejadian bencana itu sendiri dan kemampuan masyarakat sudah mulai meningkat," ujar Raditya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Baca Juga: Kelanjutan Kasus Bunuh Diri Tri Nugraha di Toilet, Polisi Selidiki Asal-usul Senjata Api
Menurut Raditya, hal itu mungkin terjadi karena dengan adanya dukungan dari infrastruktur, tata ruang, termasuk bagaimana lingkungan lebih baik.
Sebagai negara yang berada pada cincin api dunia, kejadian fenomena alam, seismisitas atau sebaran gempa tetap terjadi di Indonesia.
"Artinya, sekali lagi fenomena alam memang terjadi, kejadian seismisitas cukup tinggi, namun yang memberikan dampak mungkin tidak sebanyak yang pernah dialami tahun lalu." ujar Raditya.***