Harga Vaksin Covid-19 Jadi Tanda Tanya, Mulan Jameela: Jangan Bebani Rakyat, Pak Erick Thohir!

- 9 September 2020, 08:04 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela.
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela. /Instagram/@mulanjameela1

PR BEKASI – Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Komite PenangananCovid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), menyebut telah memiliki dua skema vaksinasi Covid-19.

Vaksinasi yang ditargetkan bisa mulai dilakukan pada akhir tahun ini dengan dua skema, yakni vaksin gratis dan vaksin mandiri bagi masyarakat atau perusahaan yang mampu secara ekonomi untuk membeli vaksin.

“Vaksin ada yang merupakan bantuan gratis dari pemerintah, apakah nanti datanya dilebarkan dengan BPJS Kesehatan yang jumlah penerima bantuan iuran (PBI) ada 93 juta, nah itu jadi prioritas masuk dalam vaksin gratis pemerintah,” kata Erick Thohir di Jakarta, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Baca Juga: Tampil Sangar Setelah Tersengat Lebah, Dua Gol Criastianl Ronaldo Bantu Portugal Pecundangi Swedia

Dia menjelaskan vaksin mandiri ditujukan kepada masyarakat atau perusahaan yang memiliki kemampuan ekonomi untuk membayar vaksinasi.

“Bukan berarti yang bayar didahulukan daripada yang gratis, tidak. Nanti ada sinkronisasi jadwal dan data, bukan berarti malah diputarbalikkan pemerintah mencari uang. Yang bisa mandiri ya harus bisa, toh pengusaha selama ini dapat duit dari Indonesia,” ungkap Erick Thohir.

Namun hal itulah yang dikritisi oleh anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela yang mendesak pemerintah agar tidak membebani masyarakat terkait harga vaksin Covid-19.

Dia menerangkan bahwa ada kebijakan dari pemerintah yang tidak satu pintu perihal mekanisme vaksin Covid-19.

Baca Juga: Jadikan Minyak Jelantah Bahan Utama, Pengusaha Yogyakarta Bikin Sabun Langsi untuk Lawan Noda Bandel

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Pemulihan Gugus Tugas Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga merupakan Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa harga vaksin Covid-19 sekitar 5 sampai 30 dolar AS atau sekitar Rp74.238 sampai Rp445.432.

Sedangkan untuk setiap orangnya, diperlukan dua hingga tiga kali suntik vaksin untuk hasil yang maksimal.

“Yang jadi pertanyaan saya, apakah vaksin yang dimaksud oleh pak Erick Thohir dan Bapak Menristek ini sama atau beda? Mengapa ada perbedaan harga? Terus kenapa ada pemberitahuan bahwa masyarakat juga harus membayar secara mandiri satu kali suntik vaksin,” ungkap Mulan Jameela, Rabu, 9 September 2020.

Menurutnya, harga dan pembiayaan vaksin yang disampaikan Erick Thohir bertolak belakang dengan apa yang dipaparkan oleh Menristek saat rapat kerja bersama Komisi VII.

Baca Juga: Kalah Telak 7-1 dari Kroasia, Shin Tae-yong: Mengecewakan, Tapi Kami Tampil Lebih Baik

Sebab Menristek memaparkan harga vaksin 5 dolar AS atau sekitar Rp74.238 per satu kali suntik, masing-masing direncanakan akan disuntik sebanyak dua kali dan semua biayanya ditanggung oleh pemerintah.

“Ini menurut saya cukup meresahkan masyarakat, dan saya berharap apa yang disampaikan oleh pak Erick itu tidak benar-benar terjadi. Kasihan rakyat, jika harus kembali dibebani dengan membayar satu kali vaksin,” ucap Mulan Jameela.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah