Soal Polemik Puan Maharani dan Warga Sumbar, Pengamat Politik: Mbak Puan Justru Seorang Pahlawan

- 9 September 2020, 17:03 WIB
Puan Maharani.*
Puan Maharani.* /

Boni melanjutkan, Pancasila saat ini sedang terancam karena kebangkitan kelompok radikal. Sehingga menurutnya, butuh para pemberani yang rela bersuara walaupun harus mempertaruhkan segalanya. Semua demi keutuhan NKRI.

"Apa yang terjadi jika 2024 nanti yang menjadi presiden adalah kandidat dari kelompok ini? Masihkah kita akan berbicara demokrasi Pancasila yang ditetapkan para pendiri bangsa atau jangan-jangan nanti Pancasila berubah menjadi Piagam Jakarta?" kata Boni.

Oleh karena itu dirinya mengusulkan, partai politik harus meniru PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang sejauh ini masih terdepan dalam melawan radikalisme.

Baca Juga: Dekati Kepala Kesehatan Demi Dapat Sertifikat Bebas Covid-19, Perawat Ini Malah Diperkosa

Boni mengatakan, dalam menetapkan calon kepala daerah, Parpol harus benar-benar melihat rekam jejak mereka. Jangan sampai yang menjadi calon adalah benih teroris.

"Mau jadi apa bangsa ini ke depan jika daerah-daerah sudah dikepung oleh kepala-kepala daerah yang antitoleransi dan antipancasila?" katanya.

Selain itu, atas pernyataan kontroversial Puan Maharani yang dinilai memicu kegaduhan, politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan pun kewalahan membuat pernyataan bantahan atau klarifikasi.

Baca Juga: Aliran Uang Djoko Tjandra Terbongkar! Jaksa Agung Sebut Pinangki Gunakan Uang Suap untuk Hidup Mewah

Arteria membela Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dalam kontroversi 'Semoga Sumbar jadi pendukung negara Pancasila' dengan mengatakan bahwa ia yakin Puan tak bermaksud menyinggung masyarakat Minang.

"Saya pastikan tidak ada maksud sedikit pun dari Mbak Puan untuk menyinggung perasaan warga masyarakat Minang, baik yang berada di Sumbar maupun di tanah rantau. Mbak Puan itu orang Minang, ayahnya almarhum Pak Taufiq beliau itu Datuk Basa Batuah, orang Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Bahkan ibunya, Ibu Megawati Soekarnoputri, pun memiliki darah Minang bergelar Puti Reno Nilam. Nenek beliau, Ibu Fatmawati, anak seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah